Gangguan yang Bisa Muncul Saat Pakai Obat Pengatur Haid

Meski obat hormon untuk mengatur haid relatif aman untuk orang sehat, berbagai keluhan atau gangguan kesehatan bisa saja muncul. Bisa karena efek sampingnya, bisa juga akibat cara pemakaian yang tidak disiplin alias sering lupa minum.

Perdarahan bercak atau keluarnya bercak-bercak darah merupakan salah satu gangguan yang sering muncul, terutama pada penggunaan pil yang berisi hormon progesteron saja. Penyebabnya antara lain lupa meminumnya secara teratur pada waktu yang sama setiap hari.

"Makin kecil dosisnya, makin cerewet obatnya. Harus benar-benar disiplin tidak boleh lupa," kata Dr Hj Dwiana Ocviyanti, SpOG(K) dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam simposium Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) di RSCM, Kamis (13/9/2012).

Agar keluhan ini tidak muncul, obat pengatur haid harus diminum pada saat yang sama setiap hari. Apabila terjadi perdarahan bercak, biasanya dokter akan menganjurkan untuk menambahkan dosis 1 pil setiap hari dan mengurangi aktivitas sebanyak mungkin. Jika perlu, dokter juga meresepkan obat-obat untuk menghentikan perdarahan misalnya asam traneksamat.

Apabila perdarahan tetap tidak berhenti, maka bercak darah yang keluar bukanlah haid melainkan merupakan kondisi hormon yang tidak wajar. Pada kondisi tertentu misalnya saat menjalankan ibadah haji, kondisi ini tidak akan menghalangi perempuan untuk beribadah.

Tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah kebersihan daerah kewanitaan. Selama perdarahan bercak belum berhenti, maka pembalut harus sering-sering diganti seperti halnya ketika sedang datang bulan agar tidak lembab lalu ditumbuhi kuman.

Selain perdarahan bercak, gangguan lain yang bisa muncul akibat penggunaan obat pengatur haid seperti disampaikan Dr Ocvi adalah sebagai berikut.

1. Rasa mual, muntah, sakit kepala dan nyeri payudara
Keluhan ini umumnya hanya terjadi pada penggunaan pil kombinasi yang mengandung hormon progesteron dan esterogen.

2. Peningkatan berat badan
Agar tidak kegemukan, hindari konsumsi makanan tinggi kalori yang berlebihan.(detikhealth)