Vitamin untuk Remaja Putri yang Sedang Puber

Selama pubertas terjadi lonjakan pertumbuhan yang cepat pada remaja putri, mulai dari pertumbuhan payudara, menstruasi, perubahan emosi dan jerawat. Beberapa remaja memerlukan vitamin untuk mengatasi masalah pubertas yang muncul.

Pubertas terjadi ketika tubuh seorang gadis mulai berubah menjadi seorang wanita. Kondisi ini biasanya dimulai sekitar usia 8 sampai 13 tahun, sedangkan menstruasi biasanya mulai terjadi pada sekitar usia 10 sampai 15 tahun.

Beberapa suplemen vitamin dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang timbul saat remaja putri mengalami pubertas, antara lain seperti dilansir Livestrong, Selasa (25/10/2011):

1. Zat besi
Anemia atau kekurangan zat besi adalah masalah yang relatif umum di kalangan gadis-gadis remaja pada masa pubertas. Hal ini disebabkan karena laju pertumbuhan yang cepat dan kekurangan zat besi meningkat akibat menstruasi.

Bahkan kebutuhan zat besi untuk wanita usia reproduksi hampir dua kali lipat dibandingkan laki-laki. Gejala kekurangan zat besi antara lain kelelahan, sesak napas, kurang konsentrasi dan mudah tersinggung. Zat besi ditemukan dalam daging, kacang-kacangan, kismis dan biji-bijian.

2. Kalsium
Kebutuhan kalsium pada masa pubertas lebih tinggi dibandingkan di masa kanak-kanak atau dewasa karena pertumbuhan tulang yang cepat terjadi pada tahap ini. Asupan kalsium yang rendah selama masa pubertas dapat mencegah pencapaian puncak massa tulang, yang menyebabkan peningkatan risiko osteoporosis di kemudian hari.

Sumber terbaik kalsium adalah susu dan produk susu, bersama dengan makanan yang diperkaya dengan kalsium.

3. Magnesium
Ketika remaja putri mulai menstruasi, beberapa akan menderita sindrom pramenstruasi (PMS). Gejala-gejala PMS bervariasi, tetapi umumnya adalah lekas marah, ketegangan, perubahan mood dan migrain. Suplemen magnesium dapat meredakan perubahan mood pramenstruasi.(detikhealth)

Wanita Jadi Ketakutan Jelang Menopause

Menjelang masa menopause, wanita berusia 35 tahun ke atas merasa takut akan kehilangan ingatan dan nafsu seksualnya. Banyak wanita yang hanya diam saja dan tidak mencari pertolongan medis saat gejala menopause datang.

Berdasarkan survei terhadap 745 wanita yang dimuat dalam The Secret Guide to Women's Health juga diketahui bahwa 28 persen wanita di atas 35 tahun tidak pernah melakukan seks. Jumlah itu pun semakin berkurang pada wanita yang memiliki anak satu atau dua.

Para wanita mengaku faktor pekerjaan sangat mempengaruhi kehidupan seks mereka. Wanita yang bekerja penuh dilaporkan lebih sedikit mencapai orgasme daripada wanita yang bekerja paruh waktu.

Sebanyak 28 persen wanita di atas 35 tahun yang mau memasuki menopause juga takut menjadi pikun dan 26 persennya takut tidak punya hasrat seks lagi.

"Isu menjelang menopause adalah topik yang jarang dibicarakan wanita. Banyak wanita yang mengalaminya hanya diam saja, padahal itu membahayakan kesehatan mentalnya," kata psikolog Barbara Gibbon seperti dilansir Telegraph, Rabu (17/2/2010).

Dalam buku panduan The Secret Guide to Womens Health disebutkan beberapa kondisi yang dialami wanita usia 35 tahun mulai dari menopause, gangguan seks hingga masalah makan.

"Di luar sana banyak wanita yang punya masalah kesehatan tapi tidak pernah mencari bantuan karena dianggap memalukan. Studi ini akan menyadarkan para wanita agar tidak segan-segan mendiskusikan masalah menopause dan segera mencari pertolongan medis saat gejala itu datang," ujar Gibbon.

Menopause adalah berhentinya siklus menstruasi yang biasa dialami wanita setiap bulan. Wanita yang sudah menopause juga sudah tidak bisa hamil lagi. Wanita menopause sering mengalami kekurangan hormon estrogen.(menopause)

Warna Lendir Kewanitaan Berdasarkan Siklusnya

Perubahan warna pada lendir kewanitaan sering dihubungkan dengan infeksi, misalnya keputihan. Meski kemungkinan tersebut harus selalu diwaspadai, ada juga yang bukan disebabkan oleh infeksi tapi memang dipengaruhi siklus menstruasi.

Selain sebagai pelicin saat berhubungan seks, lendir kewanitaan juga berfungsi untuk menjaga kebersihan vagina. Dengan kadar keasaman tertentu, lendir tersebut menciptakan lingkungan yang nyaman bagi bakteri baik namun mematikan bagi bakteri jahat.

Meski normalnya berwarna bening, lendir kewanitaan sering mengalami perubahan warna dan tidak semuanya menandakan adanya infeksi. Berbagai perubahan kondisi yang terjadi dalam siklus menstruasi juga bisa menyebabkan warna lendir berubah.

Dikutip dari Pamf.org, Minggu (5/12/2010), berikut ini berbagai perubahan warna lendir kewanitaan berdasarkan siklus menstruasi.

Putih
Lendir berwarna putih dengan kosistensi kental biasanya muncul di akhir siklus, menjelang menstruasi. Normalnya tidak disertai gatal, namun apabila gatal itu berarti ada infeksi jamur candida (yeast infection).

Bening
Lendir yang bening dan mulur atau tidak mudah putus jika direnggangkan di antara kedua jari menunjukkan masa subur. Hubungan seks yang dilakukan tanpa pengaman ketika lendir seperti ini muncul dapat menyebabkan terjadinya kehamilan.

Kuning atau hijau
Adanya infeksi jamur atau bakteri dapat menyebabkan lendir kewanitaan berwarna kuning atau hijau, biasanya disertai bau busuk atau amis seperti bau ikan. Lendir dengan warna seperti itu bisa muncul setiap saat sepanjang siklus selama infeksi belum diobati.

Cokelat
Sesaat setelah menstruasi berakhir, lendir masih sering bercampur dengan sisa-sisa darah kotor dan bercak dari endometrium yang luruh. Sampai vagina benar-benar bersih, lendir masih akan berwarna kecokelatan meski sudah tidak ada perdarahan.

Bercak kemerahan
Pada beberapa orang, lendir yang disertai bercak darah sering muncul pada masa subur dan masa-masa awal kehamilan. Jika pernah melakukan hubungan seks tanpa alat kontrasepsi kemudian muncul lendir seperti ini, sebaiknya segera melakukan tes kehamilan. (detikhealth)

Ini yang Terjadi Pada Wanita Saat Sedang Haid

Haid atau menstruasi adalah proses rutin yang terjadi pada wanita setiap bulannya. Dalam kondisi tersebut, banyak terjadi perubahan pada tubuh wanita baik secara fisik maupun mental. Apa saja?

Berikut beberapa perubahan yang terjadi pada wanita saat sedang haid, seperti dilansir boldsky, Senin (16/7/2012):

1. Perubahan suasana hati
Ketika seorang wanita sedang menstruasi, perubahan suasana hati biasanya terlihat dengan jelas. Tiga hari pertama menstruasi, saat perdarahan berat terjadi merupakan hari-hari yang paling menjengkelkan bagi wanita. Belum lagi ditambah dengan kram dan nyeri perut yang menyiksa.

2. Jerawat
Wajah berjerawat adalah salah satu masalah kulit paling umum yang dihadapi oleh wanita. Seminggu sebelum menstruasi, banyak wanita mendapatkan jerawat menyakitkan di wajah atau leher. 'Ledakan jerawat' ini dianggap sebagai tanda siklus menstruasi akan datang. Jerawat muncul karena panas dalam tubuh yang meningkat sebelum seorang wanita mulai mendapatkan periode menstruasi.

3. Kurangnya nafsu makan
Ketika sedang menstruasi, perubahan suasana hati akan dapat menurunkan nafsu makan. Tak hanya itu, minat untuk melakukan suatu kegiatan pun juga berkurang.

4. Suara berubah
Menurut banyak penelitian, suara seorang wanita berubah ketika dia sedang menstruasi. Ini didapatkan jika suara wanita direkam baik selama dan setelah menstruasi. Ketika diputar ulang, ditemukan ada perubahan suara wanita ketika dia sedang menstruasi. Kualitas, modulasi dan pitch lebih rendah jika dibandingkan dengan hari biasa.

5. Infeksi kelamin
Pada saat ini, wanita lebih rentan terhadap infeksi di daerah kelaminnya. Pembalut dapat memiliki efek samping juga. Jadi, menjaga kebersihan alat kelamin sangat penting. Ganti pembalut wanita setidaknya setiap 6 jam.

Jika Anda menggunakan pembalut terlalu lama, mungkin akan mengembangkan bau menyengat yang kuat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan infeksi. Juga, pembalut wanita adalah rumah bagi bakteri. Jadi ganti dan cuci alat kelamin Anda sesering mungkin.(detikhealth)

Haid Tidak Teratur Tanda Gangguan Kesuburan?

Haid atau menstruasi yang terjadi setiap bulan seringkali dikaitkan dengan kesuburan yang dimiliki. Tapi benarkah haid yang tidak teratur tanda adanya gangguan kesuburan?

"Patokan secara kasar bisa, tapi belum tentu juga, ada pasien saya yang haidnya tidak teratur tapi gampang hamil," ujar dr Med Damar Prasmusinto, SpOG saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (12/12/2012).

Dr Damar menuturkan sebenarnya haid tidak ada yang bisa reguler terus, tapi secara keseluruhan ada yang haidnya datang teratur tiap bulannya namun ada juga yang tidak teratur seperti beberapa bulan sekali.

Meski begitu kadang haid yang tidak teratur ini juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesuburan, seperti gejala dari kondisi PCOS (Polycistic Ovarium Syndrome) yaitu kondisi akibat ketidakseimbangan hormon.

"PCOS hormonnya nggak balance. Hormon FSH, LH, progesteron dan estrogen berfungsi mematangkan sel telur yang keluar tiap bulan saat ovulasi. Karena hormonnya tidak seimbang jadi sel telur nggak matang dan tidak terjadi ovulasi," ungkapnya.

PCOS merupakan kelainan endokrin terbanyak yang dialami oleh perempuan di usia reproduktif. Kelainan ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur dan menjadi salah satu penyebab infertilitas pada perempuan terutama di usia reproduksi.

Penyebab dari kondisi ini antara lain obesitas, resistensi insulin, gangguan sekresi hormon GnRH, gangguan enzim di ovarium dan faktor genetik. Akibatnya perempuan mengalami siklus yang tidak berovulasi, jadi terkadang bisa tidak mengalami haid selama 2-3 bulan.

Dr Damar mengungkapkan selain itu ada juga hormon-hormon yang berfungsi mempersiapkan rahim untuk hamil. Tapi lagi-lagi jika hormonnya tidak seimbang, maka rahim bisa menjadi lebih tebal atau justru lebih tipis sehingga menghambat proses penempelan embrio.

Selain masalah haid, adanya keputihan juga bisa mempengaruhi kesuburan. Hal ini karena infeksi dari keputihan bisa menyebabkan adanya peradangan atau inflamasi di dalam rahim.

"Kalau rahim ada radang maka embrio akan menjadi sulit untuk menempel di rahim sehingga bisa ganggu kesuburan," ujar dr Damar dari Dipenglihatan Departemen Kebidanan dan Kandungan FKUI-RSCM ini.

Karena itu gangguan kesuburan tidak selalu ditandai dengan terganggunya siklus menstruasi, karena ada faktor-faktor lain yang bisa menjadi pemicu atau penyebabnya. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh agar diketahui penyebabnya.(detikhealth)

Haid Tidak Teratur Jangan Didiamkan

Perempuan yang tidak mendapat menstruasi selama lebih dari 3 bulan atau belum mendapat menstruasi sampai usia 16 tahun mengindikasikan adanya gangguan fisiologis. Kondisi ini dinamakan amenorrhoea dan tidak boleh diabaikan.

Siklus menstruasi biasanya selama 28 hari, meskipun siklus ini bisa berada antara 22 sampai 35 hari. Lamanya menstruasi rata-rata selama 5 hari, dengan volume darah yang dikeluarkan antara 20 sampai 80 ml.

Kondisi amenorrhoea secara medis dikategorikan dalam 2 tipe, seperti dikutip dari Health24, Kamis (24/9/2009), yaitu:

1. Amenorrhoea primer, yaitu jika belum mendapat menstruasi hingga usia 16 tahun atau 2 tahun setelah tumbuhnya payudara atau tumbuhnya rambut pada vagina.

2. Amenorrhoea sekunder, yaitu jika tidak mendapat menstruasi selama 3 bulan, padahal sebelumnya menstruasi secara teratur setiap bulannya. Atau tidak mendapat menstruasi selama 6 sampai 12 bulan, setelah sebelumnya mendapat periode menstruasi tidak teratur.

Terjadinya amenorrhoea mengindikasikan bahwa adanya gangguan fisiologis pada organ yang mengendalikan menstruasi. Menstruasi itu sendiri dikendalikan melalui hipotalamus ke hipofisis ke ovarium dan memerlukan interaksi serta fungsional endometrium (lapisan rahim) lalu terakhir menuju mulut rahim dan vagina.

Hal penting untuk diingat adalah amenorrhoea bukanlah diagnosis, tapi hanya gejala atau tanda dari beberapa kemungkinan gangguan yang melibatkan beberapa sistem organ. Jadi, amenorrhoea merupakan hal yang normal pada gadis yang belum puber, masa hamil dan setelah menopause.

Perempuan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala amenorrhoea seperti berikut ini:

  • Belum mendapat menstruasi atau tidak menunjukkan tanda-tanda puber hingga usia 14 tahun.
  • Perempuan yang belum mendapat menstruasi hingga usia 16 tahun.
  • Perempuan yang tidak mendapat menstruasi selama 3 bulan berturut-turut, setelah sebelumnya mendapat menstruasi teratur. Serta sedang tidak hamil atau menopause.
  • Perempuan yang memiliki karakteristik seperti laki-laki, misalnya memiliki rambut di wajah dan suara yang berat.
Jika Anda atau anak Anda mengalami beberapa gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Sehingga bisa diketahui bagian mana yang mengalami gangguan menstruasi.(detikhealth)

Haid Tak Teratur, Hati-hati Penyakit Kronis

Jangan anggap sepele jika perempuan mengalami haid tidak teratur karena itu adalah pertanda awal dari penyakit-penyakit kronis, mulai dari kanker, jantung, hingga mandul.

Setiap perempuan memang memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda dan relatif. Namun di luar periode tersebut, normalnya menstruasi datang teratur setiap bulan.

Menurut American Society for Reproductive Medicine standar siklus menstruasi yang normal adalah 22-40 hari, dimana menstruasi pertama dihitung sejak pertama kali darah keluar dari vagina. Namun perbedaan 5 hari (kurang atau lebih) dari siklus haid, masih dianggap normal.

Tapi jika perempuan sudah tidak mendapatkan haid teratur tiap bulan, maka patut diwaspadai penyakit SOPK.

Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan kelainan endokrin terbanyak yang dialami oleh wanita di usia reproduksi. Kelainan ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, gejala hiperandrogen seperti jerawat, pertumbuhan bulu atau rambut abnormal (hirsutism) di daerah yang tidak seharusnya.

Penyebab SOPK antara lain obesitas, resistensi insulin, gangguan sekresi hormon GnRH, gangguan enzim di ovarium dan faktor genetik.

Akibatnya, penderita mengalami siklus yang tidak berovulasi yang ditandai dengan gangguan siklus haid berupa pendarahan atau justru tidak mengalami haid selama 2-3 bulan.

SOPK adalah salah satu penyebab infertilitas pada perempuan, terutama perempuan di usia reproduksi. "Angka kejadian SPOK lebih banyak terjadi pada perempuan di usia reproduksi daripada pada usia perimenopause," ujar dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K) dalam acara seminar 'The Essence of Fertility & Vitality' di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

"Karena siklus tidak berovulasi, maka perempuan dengan SPOK juga memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker endometrium, stroke dan jantung koroner," tutur Andon.

Untuk mengatasi masalah SOPK, bisa dilakukan dengan menurunkan berat badan, menggunakan kontrasepsi kombinasi dan obat-obatan pemicu kesuburan.(detikhealth)

Haid Sebelum Usia 12 Tahun Berisiko Stroke dan Jantung

Perempuan yang mendapat haid atau menstruasi lebih dini atau sebelum usia 12 tahun punya risiko terkena penyakit jantung yang lebih besar dibanding perempuan lainnya yang mendapat haid normal. Mereka juga dilaporkan lebih cepat meninggal dunia karena stroke dan serangan jantung.

Studi sebelumnya pernah membuktikan bahwa haid dini berpengaruh terhadap kesehatan seorang wanita di masa depannya. Studi dilakukan terhadap wanita Norwegia dan diketahui bahwa perempuan yang mendapatkan haid lebih awal lebih cepat meninggal dunia ketimbang perempuan lainnya.

Ada juga studi yang pernah menghubungkan antara haid dini dan risiko diabetes karena umumnya wanita yang mendapat haid lebih dini memiliki badan dan indeks massa tubuh yang lebih besar.
Kini, studi terbaru yang dlakukan peneliti Inggris terhadap 15.807 wanita usia 40 hingga 79 tahun selama 13 tahun menyebutkan bahwa wanita yang mendapat haid di bawah umur 12 tahun akan mengalami penyakit kardiovaskular, salah satunya penyakit jantung.

Sebanyak 23 persen wanita yang mendapat haid dini dilaporkan terkena penyakit jantung dan 28 persennya meninggal dunia karena stroke dan serangan jantung. Mereka juga punya risiko mengidap kanker payudara yang lebih besar 25 persen ketimbang perempuan yang mendapat haid di atas usia 12 tahun.

Seperti dikutip dari Doctorndtv, Rabu (6/1/2010), semua faktor lainnya telah diteliti mulai dari usia, kebiasaan merokok, olahraga dan tingkat pendidikan.

Meski penyebab pastinya masih belum diketahui, namunpeneliti menduga hal tersebut karena faktor hormon estrogen. Berdasarkan hasil studi yang ada, peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa wanita yang mendapat haid lebih dini cenderung punya masalah kesehatan lebih banyak. Wanita dengan kondisi demikian sebaiknya sadar akan bahaya tersebut dan harus lebih baik dalam mengontrol berat badannya.

Studi yang dimuat dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism ini memunculkan gambaran baru dalam dunia kedokteran, yakni haid dini bisa jadi pertanda penyakit tertentu di masa yang akan datang dan teknik pengobatannya akan segera dikembangkan untuk mencegah hal tersebut terjadi.(detikhealth)

Haid Sampai Perdarahan Hebat Bikin Wanita Ini Jadi Tahanan Rumah

Bagi kebanyakan orang menstruasi hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan setiap bulannya. Tapi Yvette Fielding merasa seperti jadi tahanan di dalam rumah tiap kali datang bulan.

Presenter TV Yvette Fielding (43 tahun) selalu merasa lemah tiap kali menstruasi yang seringkali membuatnya tidak bisa meninggalkan rumah. Setiap bulan ia mengalami perdarahan yang hebat selama 10 hari dan kadang bisa menembus ke pakaiannya.

Pernah ia sampai menangis saat tiba di studio untuk syuting salah satu acara televisi, beberapa menit sebelum syuting ia mengalami menstruasi yang membuatnya terlihat berantakan.

"Saya dipaksa untuk mengganti pakaian dimana-mana dan menjelaskan pada kru kamera mengenai apa yang sebenarnya terjadi," ujar Yvette, seperti dikutip dari Mirror.co.uk, Selasa (3/7/2012).

Ia masih ingat ketika berusia 13 tahun, ia hanya mampu meringkuk di sofa karena kesakitan dan banyaknya darah yang keluar hingga ibunya harus memanggil dokter ke rumah. Kala itu ia tidak mengerti apa yang terjadi, dan dokter memberinya pil KB untuk meminimalkan pendarahan dan mengurangi rasa sakit.

"Selama setengah bulan saya merasa seperti tahanan di rumah sendiri, hidup saya seperti mimpi buruk dan menstruasi ini selalu menyiksa," ujar Yvette.

Setelah menikah dengan Karl Beattie dan melahirkan anak pertama, menstruasi yang dialaminya terbilang mengerikan. Ia mengeluarkan darah yang begitu hebat hingga harus membawa pakaian ganti jika bepergian.

"Saya ingat saat berada di rumah orangtua Karl, saya seperti habis memotong dengan pisau. Karl menggandeng saya di lengan untuk dibawa ke kamar mandi, dia menyuruhku berdiri dan darah terus keluar turun," ungkapnya.

Dokter pun memberikan obat tapi tidak ada perbedaan dan semuanya menjadi lebih buruk. Ia pun mengalami anemia, merasa lelah, pusing dan tidak bisa tidur akibat rasa sakit yang muncul.

Untuk itu ia merasa sangat bahagia saat mengandung anak keduanya, karena ia tidak perlu merasa khawatir mengalami menstruasi selama 9 bulan. Namun kondisi menstruasi yang parah ini muncul lagi setelah ia melahirkan. Ia pun merasa depresi, kelelahan dan kadang tidak semangat untuk hidup.

Hingga akhirnya ia melakukan konsultasi dengan ginekolog Clive Spence-Jones di London Clinic. Dokter memberikan solusi untuk dilakukan operasi endometrial resection atau hysterectomy parsial.

Operasi ini akan menghentikan menstruasinya namun tidak mengangkat ovarium dan leher rahim sehingga mencegahnya mengalami menopause dini. Namun sebelum operasi dokter menanyakan apakah Yvette sudah cukup yakin melakukannya, karena ia masih cukup muda untuk memiliki anak lagi dan menghindari penyesalan nantinya.

"Tapi aku yakin menjalani operasi ini, saya dan Karl sudah punya 2 anak dan tidak ingin memiliki anak lagi. Saya hanya ingin kehidupan yang kembali normal," imbuhnya.

Operasi ini seperti sebuah keajaiban, ia hanya merasa sedikit sakit dan dirawat di rumah sakit selama seminggu. Setelah itu ia bisa kembali memiliki kehidupan yang normal tanpa perlu khawatir mengalami menstruasi yang mengerikan.

Profesor John Studd dari London PMS and Menopause Clinic menjelaskan perempuan yang menderita perdarahan berat dan menyakitkan bisa diberikan pil KB sebagai pertolongan pertama untuk mencoba mengurangi hilangnya banyak darah. Jika hal ini gagal maka akan diberikan progesteron yang dimasukkan ke dalam rongga.

"Pilihan lainnya adalah ­endometrial resection seperti yang dilakukan Yvette, operasi ini dilakukan melalui vagina lewat leher rahim untuk menghapus sebagian atau seluruh endometrium," ujar Prof Studd.

Prof Studd menuturkan ­endometrial resection biasanya baik dilakukan jika si perempuan memang tidak ingin punya anak lagi. Tapi jika hysterectomy yang dilakukan penuh maka ovarium dan leher rahim juga diangkat yang membuatnya mengalami menopause dini, karena itu kebanyakan perempuan menjalani hysterectomy sebagian.(detik health)



Gangguan yang Bisa Muncul Saat Pakai Obat Pengatur Haid

Meski obat hormon untuk mengatur haid relatif aman untuk orang sehat, berbagai keluhan atau gangguan kesehatan bisa saja muncul. Bisa karena efek sampingnya, bisa juga akibat cara pemakaian yang tidak disiplin alias sering lupa minum.

Perdarahan bercak atau keluarnya bercak-bercak darah merupakan salah satu gangguan yang sering muncul, terutama pada penggunaan pil yang berisi hormon progesteron saja. Penyebabnya antara lain lupa meminumnya secara teratur pada waktu yang sama setiap hari.

"Makin kecil dosisnya, makin cerewet obatnya. Harus benar-benar disiplin tidak boleh lupa," kata Dr Hj Dwiana Ocviyanti, SpOG(K) dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam simposium Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) di RSCM, Kamis (13/9/2012).

Agar keluhan ini tidak muncul, obat pengatur haid harus diminum pada saat yang sama setiap hari. Apabila terjadi perdarahan bercak, biasanya dokter akan menganjurkan untuk menambahkan dosis 1 pil setiap hari dan mengurangi aktivitas sebanyak mungkin. Jika perlu, dokter juga meresepkan obat-obat untuk menghentikan perdarahan misalnya asam traneksamat.

Apabila perdarahan tetap tidak berhenti, maka bercak darah yang keluar bukanlah haid melainkan merupakan kondisi hormon yang tidak wajar. Pada kondisi tertentu misalnya saat menjalankan ibadah haji, kondisi ini tidak akan menghalangi perempuan untuk beribadah.

Tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah kebersihan daerah kewanitaan. Selama perdarahan bercak belum berhenti, maka pembalut harus sering-sering diganti seperti halnya ketika sedang datang bulan agar tidak lembab lalu ditumbuhi kuman.

Selain perdarahan bercak, gangguan lain yang bisa muncul akibat penggunaan obat pengatur haid seperti disampaikan Dr Ocvi adalah sebagai berikut.

1. Rasa mual, muntah, sakit kepala dan nyeri payudara
Keluhan ini umumnya hanya terjadi pada penggunaan pil kombinasi yang mengandung hormon progesteron dan esterogen.

2. Peningkatan berat badan
Agar tidak kegemukan, hindari konsumsi makanan tinggi kalori yang berlebihan.(detikhealth)

Darah Haid Bisa Disimpan di Bank Darah untuk Stem Cell

Saat ini hampir semua wanita membuang darah menstruasinya karena dianggap sebagai limbah kotor dan tidak sehat. Namun penelitian baru menemukan bahwa darah menstruasi kaya akan sel punca (stem cell), yang berpotensi menjadi pengobatan berbagai penyakit.

Sebelumnya, darah dari tali pusar yang dianggap sebagai cadangan utama untuk sel punca atau stem cell. Hanya wanita yang telah melahirkan saja yang mampu melestarikan stem cell karena diperoleh dari tali pusar.

Namun peneliti baru saja menemukan dan berhasil memanen sel punca dari darah menstruasi (Menstrual Stem Cells atau MeSC’s), sehingga memungkinkan bagi semua wanita termasuk yang belum pernah melahirkan untuk melestarikan sel punca untuk diri mereka sendiri.

Menurut peneliti, dinding endometrium rahim memiliki kualitas regenerasi yang unik. Ada pertumbuhan tebal sel darah yang akan terhalau setiap bulan, lalu rahim memproduksi lapisan endometrium baru dan mempersiapkan diri untuk kehamilan, seperti dilansir Medindia, Jumat (6/1/2012).

Darah yang keluar sebagai darah menstruasi mengandung beberapa variasi sel yang di antaranya memiliki sifat regeneratif. Peneliti mencoba untuk mengetahui kepraktisan dan kelayakan pengumpulan darah menstruasi dalam rangka panen sel punca.

Peneliti melakukan beberapa jenis analisis dan menemukan bahwa sel-sel darah menstruasi tidak hanya dapat dipanen tetapi juga bisa dibedakan menjadi sel-sel tertentu seperti tulang rawan, jaringan saraf atau jaringan adiposa.

Sel-sel punca menstruasi (MeSC) memiliki potensi besar untuk terapi regeneratif. Studi-studi menunjukkan bahwa MeSC adalah populasi sel unik yang dapat diisolasikan dengan aman dan dapat memberikan sumber sel punca dari perempuan sampai mencapai menopause.

Mengingat relevansi dan pentingnya dalam pengobatan penyakit langka termasuk gangguan saraf tertentu, penting bagi perempuan untuk melestarikan darah menstruasinya di Bank Darah Menstruasi.

Bank Darah Menstruasi memungkinkan perempuan menyimpan darah menstruasinya di bawah kondisi yang diperlukan dan melestarikannya untuk tabungan masa depan. Bank-bank tersebut mengenakan biaya tahunan minimal untuk penyimpanan dan pelestarian.

Cara Mengumpulkan Darah Haid

Proses untuk mengumpulkan darah menstruasi cukup sederhana, yaitu silikon cup yang berbentuk seperti tampon dimasukkan ke dalam vagina pada saat perempuan mengeluarkan banyak darah menstruasi. Cup harus ditempatkan di dalam vagina selama setidaknya tiga jam sehingga dapat mengumpulkan sekitar 20 mililiter darah.

Darah kemudian dituangkan dalam kit pengumpulan dan dikirim kembali ke laboratorium Bank Darah Menstruasi, di mana darah akan diproses, dibekukan dan disimpan.

Dibandingkan dengan tali pusat, metode ini benar-benar tidak menyakitkan dan non invasif. Juga, setiap wanita yang ingin mempertahankan sel punca untuk masa depan dapat melakukannya tanpa harus menunggu untuk melahirkan bayi.

Sel punca memiliki kualitas unik yang membuatnya bisa berkembangbiak menjadi semua jenis sel. Sel punca mampu memberikan kontribusi dalam kelangsungan hidup sel setelah ditransplantasikan.

Meskipun stem cell darah menstruasi belum dimanfaatkan dalam perawatan manusia dan terapi, penelitian telah menunjukkan bahwa sel-sel tersebut berpotensi dalam pengobatan beberapa kondisi medis seperti aterosklerosis, diabetes, stroke, rheumatoid arthritis, penyakit Parkinson dan banyak lagi.

Di samping itu, darah menstruasi dapat mengatasi masalah penolakan kekebalan tubuh selama transplantasi, yang memungkinkan pasien wanita untuk menggunakan sel punca mereka sendiri untuk pengobatan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Bank Darah Menstruasi memiliki cakupan yang luas di masa depan dan merupakan hal besar berikutnya dalam dunia medis(detikhealth)

Cara Mempersingkat Periode Haid

Setiap wanita tidak memiliki siklus menstruasi yang sama dengan wanita lainnya. Tetapi semua wanita menginginkan dirinya memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek dan lebih ringan.

Seperti dilansir onlymyhealth, Kamis (19/7/2012), Anda dapat memperpendek siklus menstrusi dengan menerapkan beberapa tips berikut:

1. Ambil Pil KB

Pil KB mungkin lebih tepat jika digunakan untuk mencegah kehamilan, tetapi juga dapat digunakan untuk meredakan gejala menstruasi dan lamanya pendarahan. Obat kontrasepsi oral dapat membantu menghentikan ovulasi.

Tersedia pil KB sejenis plasebo yang dapat dikonsumsi dalam jangka waktu seminggu selama menstruasi. Bahkan ada pil baru yang dapat mengurangi periode menstruasi hingga empat kali per tahun.

2. Seimbangkan hormon dengan cara herbal

Beberapa tanaman herbal dapat membantu menyeimbangkan hormon secara alami dan dapat memperpendek periode menstruasi yang panjang. Menurut penelitian tanaman chasteberry bekerja melalui jalur hipotalamus-hipofisis untuk menormalkan prolaktin dan progesteron.

Progesteron diturunkan pada fase yang berbeda dalam siklus menstruasi dan menyebabkan periode yang lama dan berat, khasiat tanaman herbal tersebut dapat meningkatkan kadar hormon progesteron dalam tubuh sehingga periode menstruasi lebih ringan dan lebih pendek.

3. Olahraga

Anda dapat memperpendek periode menstruasi dengan meningkatkan latihan fisik sepanjang bulan. Peningkatan latihan kardiovaskular, seperti olahraga berjalan dapat mengurangi periode menstruasi yang sangat panjang.

Efek positif lain dari berolahraga adalah berkurangnya gejala PMS (Pre-menstrual syndrome) termasuk kram perut. Pastikan Anda selalu berolahraga bahkan ketika Anda sedang menstruasi.

4. Orgasme

Mencapai orgasme dengan cara masturbasi atau melakukan hubungan seksual dapat memperpendek lamanya menstruasi. Hubungan seksual atau masturbasi dapat membantu mengurangi siklus menstruasi yang panjang dengan menyebabkan kontraksi tambahan dalam rahim selama orgasme.

Kontraksi ini dapat membantu menumpahkan darah menstruasi lebih cepat dalam kurun waktu singkat. Mendapatkan orgasme menjelang masa menstruasi juga dapat mencegah kram perut ketika PMS karena menghilangkan endorfin selama tindakan seksual.

5. Tetap terhidrasi

Minum banyak air setiap hari juga dapat membantu memperpendek periode menstruasi. Jika Anda berolahraga secara teratur, pastikan bahwa Anda minum beberapa gelas air selama dan setelah latihan. Anda juga harus menghindari minuman bergula, kafein dan alkohol selama menstruasi.(detikhealth)

Cairan Putih Sebelum Haid Pertanda Apa?

Setiap perempuan pasti pernah mengalami keputihan atau keluar cairan dari vagina, terutama sebelum datang bulan. Pertanda apa kondisi tersebut?

Fungsi dasar dari vagina adalah menjadi sarana antara bagian luar dengan rahim dan seluruh sistem internal reproduksi perempuan.

Secara alami sifat dari vagina adalah asam yang disebabkan oleh bakteri baik yang diproduksi tubuh. Bila vagina sehat, maka vagina akan bersih dengan sendirinya dan memproduksi sekresi secara normal.

Dikutip dari Womenshealth.about.com, Rabu (13/10/2010) kelenjar di leher rahim vagina akan menghasilkan sejumlah kecil cairan yang mengalir keluar vagina.

Dalam jumlah yang normal cairan ini bisa membantu membersihkan vagina. Umumnya cairan ini tidak berbau dan akan mengering di pakaian.

Lalu normalkah cairan putih yang keluar sebelum menstruasi?

Cairan putih yang keluar sebelum menstruasi adalah suatu hal yang normal, selama cairan tersebut tidak berbau dan tidak menimbulkan gatal.

Pada umumnya kondisi ini hampir terjadi pada semua perempuan. Karena hal ini merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk menjaga vagina agar terbebas dari infeksi.

Saat menstruasi akan segera datang atau sudah mendekati, maka cairan yang keluar bisa jadi menjadi lebih lengket. Dan jika masa menstruasi sudah datang akan ditandai dengan warna cairan yang berubah menjadi coklat, kondisi ini menandai hari pertama menstruasi.

Ketika menstruasi sudah berakhir atau saat akan memulai awal siklus menstruasi, cairan putih yang keluar akan menjadi lebih sedikit. Saat itulah masa ovulasi (masa subur) dimulai, tingkat estrogen dan progesteron akan naik dan turun beberapa kali serta mempengaruhi warna cairan putih atau transparan yang keluar.

Namun jika cairan yang keluar sebelum menstruasi berwarna putih pekat atau agak kekuningan seperti keju dan disertai dengan rasa nyeri serta ketidaknyamanan di dalam dan sekitar vagina, maka kondisi ini bisa jadi diakibatkan oleh infeksi jamur. Jika cairannya berwarna putih keabu-abuan atau kuning dan berbau tak sedap seperti ikan, maka hal ini disebabkan oleh vaginosis bakteri.

Jadi, jika sebelum menstruasi cairan yang keluar tidak menunjukkan gejala lain seperti gatal, nyeri atau bau, maka cairan yang keluar dari vagina tersebut adalah normal.(detikhealth)

Bukan Sekedar Sindrom Haid Biasa, Kalau Gejalanya Seperti Ini

Setiap perempuan pasti mengalami PMS (Premenstrual syndrome) menjelang haid. Tapi jika mengalami 6 gejala ini, maka kondisinya lebih dari sekedar PMS dan sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Para ahli mengungkapkan efek PMS yang biasanya dialami perempuan seperti lebih mudah menangis, gampang marah dan emosi, serta nafsu makan yang meningkat terutama pada makanan manis.

Namun jika gejala yang muncul lebih parah dari itu hingga bisa mengganggu pekerjaan dan kehidupan, ada kemungkinan mengalami lebih dari sekedar PMS atau disebut premenstrual dysphoric disorder (PMDD).

PMDD adalah kekacauan emosional yang lebih dari PMS, para ahli mengaitkan PMDD dengan insiden lebih tinggi untuk memiliki pikiran bunuh diri. Berikut gejalanya seperti dikutip dari MSNHealth, Kamis (10/5/2012) yaitu:

1. Semua gejala meliputi emosional

PMS biasanya meliputi gejala fisik seperti peyudara nyeri dan kencang, perut kembung yang muncul bersamaan dengan perubahan suasana hati. Tapi jika gejala yang muncul kebanyakan emosional dan mengganggu kehidupan, bisa jadi itu PMDD.

2. Mengalami depresi yang melelahkan

Jika mengalaminya seminggu sebelum menstruasi lalu setelahnya merasa lebih baik, kemungkinan itu PMS.

Tapi jika kondisi ini berlangsung lama dan mengganggu pekerjaan serta hubungan dengan pasangan kemungkinan PMDD.

Namun jika terus menerus dan tidak bisa keluar dari kondisi ini, ada kemungkinan memiliki depresi atau penyakit lain yang mendasari.

3. Sangat mudah marah, cemas dan menangis

Tidak harus depresi untuk memiliki PMDD. Orang yang mudah marah, cemas dan menangis bisa menjadi tanda.

Biasanya ditandai jika sampai ada kekerasan pada orang sekitar ketika marah, atau sering menangis tanpa alasan yang jelas.

4. Merasa kewalahan dan tidak terkendali

Pekerjaan sehari-hari yang biasanya dapat dikerjakan dengan baik justru menjadi hal yang menyiksa sehingga membuatnya merasa kewalahan.

Beberapa orang bahkan cenderung berteriak dan merasa di satu titik di luar kendalinya.

5. Memiliki masalah dalam hal memori dan konsentrasi

Sebelum menstruasi biasanya orang mengalami sedikit penyimpangan konsentrasi atau memori seperti lupa meletakkan barang atau nama orang.

Tapi untuk PMDD kasusnya lebih serius dan bahkan mengganggu kehidupan, beberapa orang menjadi tidak bisa bekerja dan tidak produktif.

6. Durasi gejala yang muncul

Gejala PMS normalnya akan hilang pada hari pertama atau kedua menstruasi, tapi masih bisa beraktivitas.

Namun jika gejalanya sampai mengganggu hidup dan durasinya lebih lama, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Jika gejalanya sepanjang bulan maka ada sesuatu yang mendasarinya.(detikhealth)


Begini Cara Berdamai dengan Haid

Menstruasi biasa dialami perempuan setiap bulannya dan kondisi ini kadang menimbulkan rasa tidak nyaman bagi perempuan. Lakukan langkah-langkah berikut ini agar bisa berdamai dengan menstruasi.

Secara medis menstruasi adalah proses luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan yang ditandai dengan pendarahan dan biasanya berlangsung selama 3-7 hari. Umumnya siklus menstruasi rata-rata terjadi selama 28 hari.

Menjelang menstruasi banyak perempuan yang mengalami gejala premenstrual syndrome (PMS) seperti rasa kram atau nyeri, perut kembung, perubahan suasana hati hingga tidur yang terganggu. Kondisi ini tentu menimbulkan rasa ketidaknyamanan di dalam tubuh perempuan.

Berikut ini 5 hal yang bisa dilakukan oleh perempuan agar bisa berdamai saat menstruasi atau haid datang setiap bulannya, seperti dikutip dari Timesofindia, Selasa (26/6/2012) yaitu:

1. Mengonsumsi makanan sehat
Selama menstruasi atau sebelumnya perbanyak makan sayuran berdaun hijau, buah-buahan yang sedang musim saat itu dan juga meningkatkan asupan air serta cairan. Selain itu bisa ditambah dengan minum segelas susu hangat saat baru menstruasi, hindari makanan pedas dan berminyak karena dapat memperparah masalah.

2. Menghindari perut kembung
Perempuan dianjurkan olahraga secara teratur terutama di pagi hari dan mendapatkan tidur nyenyak setiap malamnya. Hal ini akan membantu menghindari perut kembung sehingga melawan sebagian besar masalah yang muncul saat menstruasi.

3. Menjaga kebersihan diri
Saat menstruasi jangan pelit menggunakan pembalut, sering-seringlah mengganti pembalut setiap 4-6 jam dan selalu cuci tangan sebelum serta sesudah mengganti pembalut.

4. Menjaga kelembaban dan tetap kering
Menjaga kelembaban dan tetap kering adalah hal yang sangat penting untuk menghindari bau yang tidak sedap serta mengurangi risiko kemungkinan terkena infeksi. Jika menggunakan celana dalam yang ketat, maka hindari pemakaian lebih dari 6 jam karena bisa menimbulkan gatal yang memicu rasa tidak nyaman.

5. Gunakan pakaian yang nyaman
Kenakan pakaian yang tepat dan nyaman di tubuh, menggunakan celana jins ketat dan atasan yang terlalu pas di badan akan menimbulkan ketidaknyamanan sehingga memperburuk kondisi. Gunakanlah warna-warna cerah sehingga tubuh merasa senang dan positif.(detikhealth)

Anak Perempuan Kurang Vitamin D Lebih Cepat Dapat Haid Pertama

Anak perempuan yang mendapat haid lebih dini (menarche) cenderung punya masalah kesehatan dan psikososial pada remaja. Kadang haid terlalu dini membuat anak perempuan mengalami kesulitan dalam pergaulan dengan teman sebaya karena dianggap dewasa sebelum waktunya.

Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa gadis yang mengalami menstruasi dini memiliki risiko tinggi terserang penyakit kardiometabolik (jantung) dan kanker, terutama kanker payudara ketika ia dewasa.

Namun penelitian baru-baru ini menemukan kaitan antara rendahnya vitamin D dengan menstruasi dini pada anak perempuan muda. Hasilnya, anak perempuan yang memiliki kadar vitamin D rendah berisiko dua kali lebih mungkin untuk mengalami menstruasi dibandingkan dengan anak gadis yang memiliki kadar vitamin D cukup.

"Di seluruh dunia, telah terjadi penurunan usia menstruasi pertama atau menarche selama bertahun-tahun," kata Eduardo Villamor, profesor epidemiologi University of Michigan School of Public Health seperti dilansir esciencenews, Minggu (14/8/2011).

Awalnya ia mencurigai faktor lingkunganlah yang menjadi penyebabnya karena faktor genetika yang memicu pubertas tidak berubah. "Tapi kami baru mengetahui sedikit tentang pemicu pubertas dari perspektif lingkungan. Jika kita mempelajari penyebab penurunan usia menstruasi pertama, kita mungkin dapat mengembangkan intervensi untuk mencegah menarche dini," kata Villamor.

Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa menarche lebih lambat dialami oleh anak perempuan yang tinggal dekat Khatulistiwa dibandingkan dengan anak perempuan yang tinggal di negara-negara utara. Kebetulan, anak perempuan di negara-negara utara mungkin memiliki kadar vitamin D yang rendah karena paparan sinar matahari terbatas pada musim dingin.

Dalam penelitian itu ditemukan, 57 persen dari anak perempuan dalam kelompok kekurangan vitamin D mencapai menarche selama penelitian. Sedangkan ada kelompok vitamin D-yang memadai sebanyak 23 persen. Dalam segi usia, perempuan yang rendah vitamin D nya mengalami menarche ketika berusia rata-rata 11,8 tahun, sedangkan pada kelompok lain di sekitar usia 12,6 tahun.

"Perbedaan 10 bulan ini cukup substansial karena 10 bulan tidaklah lama, pada usia itu banyak yang terjadi dengan cepat pada tubuh seorang gadis muda," tutur Villamor. Meskipun hasil menunjukkan adanya hubungan antara vitamin D dan menarche tapi belum ditemukan hubungan sebab akibat.

Penelitian yang dilakukan University of Michigan School of Public Health mengukur kadar vitamin D dalam darah pada 242 anak perempuan berusia 5-12 tahun di Bogota, Kolombia. Anak-anak perempuan ini dipantau selama 30 bulan. (detikhealth)


Mengatasi Keluhan Nyeri Haid

Seorang teman bercerita kalau sedang datang bulan, pada hari pertama selalu mengalami sakit yang luar biasa, seperti kram pada perutnya, sampai-sampai saya kasihan melihatnya. Kadang wajahnya sampai pucat dan bibirnya jadi kebiruan menahan sakit. Sakit itu baru hilang ketika memasuki hari ketiga haid.

Sebenarnya sebagian besar wanita mengalami kram sewaktu haid, cuma saja dalam kadar yang berbeda-beda. Itu hal biasa, karena waktu haid hormon prostaglandin (zat yang membuat otot rahim berkontraksi dan merontokkan lapisan dindingnya) bereaksi. Hanya memang sebagian wanita ada yang mengalami kram yang hebat, sampai ada rasa mual, diare, dan perlu obat penghilang rasa sakit. Kram pada perut selagi haid itu disebut dismenorea yang artinya “haid yang sakit”.

Dismenorea ini ada dua, primer dan sekunder. Bila tidak ada kelainan ginekologis, rasa nyeri itu disebut dismenorea primer. Penderita nyeri haid ini diperkirakan memiliki tingkat hormon prostaglandin yang tinggi, sehingga kontraksi yang terjadi lebih hebat dan membuat saraf jadi lebih sensitif terhadap rasa sakit. Dismenorea primer tidaklah berbahaya. Rasa nyeri ini biasanya hilang pada pertengahan usia 20-an atau setelah melahirkan.

Sedangkan dismenorea sekunder adalah rasa nyeri karena adanya gangguan ginekologis. Hal ini disebabkan karena adanya tumor fibroid (tumor jinak pada dinding rahim), endometriosis, kista atau tumor pada dinding indung telur. Untuk penderita dismenorea sekunder ini biasanya dokter akan melakukan usaha menangani penyebabnya.

Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?

Memberikan kompres/bantalan panas dan melakukan peregangan lembut merupakan salah satu obat alami menghadapi kram karena haid. Melakukan olahraga cukup sehari-hari dan membatasi berat tubuh juga merupakan hal penting.

Ada yang berpendapat bahwa mengonsumsi magnesium dengan dosis sekitar 100 mg 3x sehari mulai dari minggu sebelum dan sampai masa haid mungkin akan merilekskan otot-otot rahim sehingga mencegah terjadinya kram.

Ramuan tanaman obat berikut ini mungkin bisa dipilih untuk meringankan keluhan:
  • 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), kupas, cuci. Kunyah sampai halus, telan, kemudian minum 2 sendok air hangat. Lakukan ini 2x sehari.
  • 20 helai daun beluntas (Pluchea indica Less.), rebus, remas-remas sampai hancur, lalu seduh dengan segelas air panas, beri asam dan garam sedikit, saring. Minum selagi hangat. Lakukan ini 2x sehar.
  • Minum 2x sehari air kelapa (Cocos nucifera) yang diberi gula kelapa, selama 3 hari berturut-turut menjelang haid.
  • 25 g wortel (Daucus carota L.), cuci, potong-potong, beri air, lalu blender. Minum ini 2x sehari.
  • Atau bisa juga dengan gula merah, dan asam jawa (Tamarindus indica L) yang diseduh air panas, diminum hangat-hangat pada hari pertama haid; jumlahnya tidak dibatasi.
Kalau harus minum obat bebas, yang paling sederhana adalah tablet penghilang rasa sakit parasetamol. Obat-obatan antiradang nonsteroid seperti ibuprofen, metampiron, dan asam mefenamat, bisa membantu menghilangkan nyeri haid dengan cara menurunkan kadar prostaglandin di rahim. Dengan rendahnya kadar prostaglandin ini juga akan mengurangi intensitas kontraksi rahim. Mengingat efek obat ini baru disarakan satu jam kemudian, maka sebaiknya obat ini dimakan begitu mulai ada tanda awal akan terjadinya nyeri. Ingat juga, untuk makan dulu sebelum menelan obat ini, karena bisa mengiritasi lambung. Bila nyeri sudah hilang, obat tidak perlu diminum lagi.

Bila nyeri masih dirasa selama haid berlangsung atau lebih dari tiga hari, sebaiknya ke dokter ginekolog untuk mengetahui kemungkinan ada penyakit lain yang menyerang bagian reproduksi Anda.(intisarionline)


Kopi Pengaruhi Hormon Wanita

Secangkir kopi mengawali hari yang sibuk atau ketika sedang bersantai di sore hari bisa memberi suntikan semangat bagi kita. Di balik sensasi itu, minuman kopi memiliki banyak manfaat seperti mengurangi risiko kanker misalnya. Namun, kopi ternyata juga mampu  mempengaruhi hormon-hormon pada wanita.

Peningkatan dan penurunan hormon pada wanita usia subur juga sangat tergantung pada etnis. Para ilmuwan menemukan bahwa wanita Asia yang mengonsumsi 200 mg kafein atau dua cangkir kopi sehari, memiliki tingkat estrogen yang sama dengan kafein dari dua wanita Amerika.

Namun, wanita berkulit terang yang mengonsumsi 200 mg kafein memiliki kadar estrogen sedikit lebih rendah daripada mereka yang minum kurang dari dua cangkir kopi. Sementara, wanita berkulit gelap hanya mengalami sedikit perubahan setelah minum kopi.

Tim dari University of Utah mempelajari lebih dari 250 wanita pada tahun 2005 – 2007. Penelitian ini dipublikasikan secara online dalam American Journal of Clinical Nutition. Mereka menemukan bahwa sumber kafein dapat mengubah tingkat hormon dalam tubuh wanita. Wanita yang memperoleh kafein dari minuman ringan atau teh hijau memiliki tingkat estrogen yang lebih tinggi di antara para wanita pada etnis yang sama.

Perubahan ini tampaknya tidak mempengaruhi ovulasi pada wanita. Sebagian besar peserta dalam penelitian ini memiliki siklus menstruasi antara satu dan tiga minggu. Para penulis mencatat informasi ini lebih tepat menggambarkan hubungan antara kafein dan hormon dari penelitian sebelumnya.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein di kalangan wanita usia subur memiliki efek pada kadar estrogen,” kata Dr. Enrique Schisterman, dari National Institutes of Health, ketika penelitian ini dilakukan. “Dalam jangka pendek, variasi kadar estrogen di antara kelompok yang berbeda tidak muncul.”

Namun, Dr. Schisterman menambahkan, ada variasi dalam tingkat estrogen yang terkait dengan berbagai gangguan pada wanita seperti endometriosis, osteoporosis, endometrium, kanker payudara, dan kanker ovarium dalam jangka panjang.

“Konsumsi kafein dalam jangka panjang berpotensi mempengaruhi tingkat estrogen. Hal ini logis untuk mengamati konsumsi kafein terhadap gangguan tersebut,” tambahnya.(intisarionline)

Kenali 10 Pemicu Migrain

Pernahkan Anda mengalami migrain yang sangat parah? Meskipun penyebabnya tidak diketahui pasti, migrain diperkirakan terjadi akibat hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah otak dan peradangan. Berikut ini 10 langkah mengenali hal yang dapat menyebabkan migrain, seperti dilansir dari iVillage.

    Makanan. Makanan berikut ini bisa menjadi pemicu migrain, sehingga penting bagi Anda mengidentifikasi apa yang sensitif untuk Anda. Bisa jadi, salah satu dari makanan ini merupakan bahan untuk produk makanan yang Anda makan. Jadi, bacalah label dengan hati-hati ketika membeli makanan. Makanan ini termasuk pisang, bir, anggur, anggur merah, produk susu, seperti es krim, susu, yoghurt, keju, produk fermentasi, buah-buahan, asam, pepaya, plum merah, buah acar, kecap, MSG, avokad, cokelat, kacang, selai kacang, bawang, sakarin yang ditemukan dalam soda diet, dan makanan yang mengandung ragi seperti roti dan donat.

    Kafein. Minum atau makan makanan yang mengandung kafein dapat memicu migrain. Jadi, hindarilah atau jauhi kafein. Ingat, kafein dapat ditemukan dalam kopi, soda regular atau soda diet, teh, cokelat, dan suplemen, terutama suplemen untuk menurunkan berat badan.

    Pantau obat Anda. Semua obat yang melebarkan pembuluh darah, seperti hydralazine atau loniten, bisa menjadi pemicu migrain. Obat lain yang bisa menjadi pemicu adalah cimetidine, fenfluramine, indomethacin, nitrogliserin, nifedipine, teofilin, obat-obatan yang mengandung reserpine dan terapi pengganti estrogen atau pil mencegah kehamilan. Bicarakan dengan dokter, obat yang Anda konsumsi bisakah memicu migrain. Dokter bisa merekomendasikan tindakan lain yang memiliki efek sama tanpa memicu migrain.

    Stres. Tekanan, kehilangan besar, kemarahan, konflik, atau depresi, semuanya dapat memicu migrain. Menariknya, stres sehari-hari adalah penyebab migrain. Merasa bahagia, menghadiri acara-acara yang mengubah emosi, seperti pernikahan, pindahan rumah, atau kelahiran anak dapat mengurangi risiko migrain. Belajarlah untuk memiliki waktu bagi diri sendiri dan temukan cara yang sehat untuk berdamai dengan stres adalah cara utama dalam mengatasi serangan migrain.

    Aroma. Migrain dapat dipicu oleh bau, seperti parfum, asap rokok, tiner cat, amoniak, dan bau masakan. Cahaya terang atau silau, sinar matahari, atau pergerakan mobil dan kereta api juga bisa menjadi pemicu migrain. Biarkan teman-teman atau keluarga Anda tahu, kalau mereka tidak harus menggunakan parfum dengan aroma menyengat saat dekat dengan Anda, dan mungkinkan pertukaran udara saat makan malam di dapur. Jika rumah Anda sedang direnovasi, pastikan udara yang cukup ke dalam rumah sebelum Anda memasukinya. Gunakan kacamata hitam pada siang hari, dan gunakan pembersih yang tidak berbau.

    Cukup tidur. Terlalu banyak tidur atau pola tidur yang terganggu juga memicup migrain. Anda dapat menguranginya dengan memprioritaskan tidur Anda. Jika baru saja punya bayi, mintalah anggota keluarga lain untuk datang dan berjaga di tengah malam. Bila bepergian, tanyakan kepada dokter obat yang dapat membantu Anda tertidur. Perlakukan setiap cedera atau sakit yang dapat mengurangi atau mengganggu jam tidur. Buatlah suasana santai sebelum tidur, seperti mematikan lampu, makan makanan hangat, matikan TV, atau mandi air hangat. Olahraga teratur dapat membuat Anda tidur nyenyak di malam hari.

    Faktor fisik. Setiap jenis aktivitas yang berlebihan, seperti olahraga berat atau memindahkan barang berat di rumah, bisa menjadi pemicu migrain. Bahkan, kesulitan dalam melakukan gerakan seperti membungkuk pun menyebabkan serangan migrain. Sangat penting dalam mengubah gaya hidup sehat, misalnya, saat olahraga rutin, tambahkan latihan beban atau secara bertahap, jangan berlebihan. Makan makanan kaya serat dan banyaklah minum.

    Perubahan cuaca. Perubahan musim dan suhu tiba-tiba, seperti suhu, tekanan udara, kelembaban, kualitas udara, atau hujan tiba-tiba juga dapat menyebabkan migrain. Tekanan udara yang tinggi dapat memicu sakit kepala. Misalnya, pendaki gunung, pejalan kaki, dan pemain ski yang menderita migrain mungkin lebih sering dialami di daerah dengan tekanan udara tinggi. Pada beberapa orang, perjalanan udara pun dapat memicu migrain. Bicarakan dengan dokter bagaimana meminimalkan efek dari cuaca dan tekanan udara yang mempengaruhi sensitivitas migrain.

    Perubahan hormon. Migrain yang terjadi pada wanita ketika mendekati siklus menstruasi normal disebut “migrain menstruasi”. Bisa jadi migrain berhubungan dengan menopause, dimana estrogen mulai menurun secara permanen. Kelahiran dan kontrol kehamilan dapat mengurangi migrain pada beberapa wanita, juga dapat memperbaikinya. Secara umum, penggunaan kontrasepsi oral harus didasarkan pada efek yang dapat memicu migrain. Kontrasepsi oral dengan dosis rendah estrogen bukan merupakan faktor pemicu migrain. Risiko stroke pada wanita yang menderita migrain meningkat karena penggunaan kontrasepsi oral atau tekanan darah tinggi, juga karena merokok.

    Jangan melewatkan makan. Kelaparan dapat memicu serangan migrain. Melewatkan jam makan bukanlah ide yang baik untuk orang yang menderita migrain. Apa yang bisa dilakukan? Jangan melewatkan makan. Pastikan mengonsumsi kalsium atau makanan kaya kalsium yang juga bermanfaat untuk mencegah osteoporosis. Minumlah juga multivitamin harian yang mengandung magnesium.(intisarionline)

Jangan Anggap Sepele Sering Pipis


Masalah kesehatan seperti overactive bladder (OAB) atau yang lebih dikenal dengan sering buang air kecil, merupakan salah satu masalah penyakit bagi perempuan yang cenderung tidak tertangani dengan baik hingga akhirnya menjadi parah.

Meskipun bukan penyakit mematikan, penderita OAB bisa dibuat sengsara. Pernahkah kebelet saat buang air kecil? Setiap orang tentu pernah mengalaminya. Nah, apa jadinya kalau kebelet itu datang pada saat yang tidak diharapkan? Misalnya seorang operator telepon yang sedang menerima telepon, lalu tiba-tiba terserang kebelet pipis. Apakah sampai harus ngompol karna menahan sudah tidak bisa lagi?


OAB dapat terjadi mulai usia lima tahun. Menurut dr. Budi Iman Santoso, Sp.G, pada acara “Healthy Chit Chat” yang digelar Pfizer belum lama ini, sekitar 53 persen wanita di Asia terganggu masalah OAB. Di Indonesia, tidak ada data resmi yang mengungkap berapa banyak perempuan yang terpengaruh oleh OAB. Hal tersebut karena orang cenderung menyepelekannya.

Lantaran tidak diketahui penyebabnya, dokter belum bisa menyingkirkan OAB dari kehidupan penderitanya. Paling ganya bisa menurunkan frekuensinya, misal dari elapan kali sehari, menjadi tiga kali sehari. OAB menjadi siksaan sebab pengidap OAB tak jarang bangun malam satu-dua kali hanya untuk ke toilet. Bahkan ada pasien dr. Budi yang buang air kecil sampai 24 kali sehari.

Normalnya, orang berkemih kurang dari tujuh kali sehari. Dorongan untuk buang air kecil baru timbul lagi setelah tiga sampai empat jam kemudian. Kantong kemih memiliki daya tampung yang cukup besar. Ketika terisi 150 cc, orang baru mulai menyadari adanya sensasi awal berkemih, tetapi belum ada desakan untuk segera ke toilet. Masih bisa ditahan sampai produksinya sekitar 300 cc sampai 350 cc.

Ada beberapa kemungkinan penyebab OAB:

  1. Infeksi Saluran Kemih (ISK). Ini penyebab utama peningkatan frekuensi buang air kecil.
  2. Diabetes. Sering buang air kecil merupakan gejala awal dari diabetes.
  3. Prostatitis akut. Prostatitis akut adalah pembengkakan dan iritasi kelenjar prostat yang berlangsung cepat. Prostatitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada kelenjar prostat yang menyebabkan dinding kandung kemih menjadi sensitif.
  4. Menstruasi. Tepat sebelum menstruasi biasanya kelembaban wanita meningkat. Dalam beberapa hari menstruasi, kelembaban ekstra itu meninggalkan tubuh sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil.
  5. Kehamilan. Pada minggu-minggu awal kehamilan, rahim mengalami perkembangan sehingga menekan kandung kemih, menyebabkan sering buang air kecil.
  6. Sistitis interstisial. Radang dinding kandung kemih kronis yang tidak diketahui penyebabnya ini ditandai dengan nyeri di daerah kandung kemih dan panggul. Gejala utama adalah dorongan kuat untuk buang air kecil, setiap kalinya hanya mengeluarkan sejumlah kecil urine (Jawa: anyang-anyangen)
  7. Kafein. Kafein menghambat kerja hormon antidiuretik (ADH). Hormon itu memastikan bahwa tidak terlalu banyak air dalam urine. Hambatan terhadap ADH membuat produksi air urine meningkat.
  8. Obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dapat membuat Anda lebih sering pipis untuk sementara, dan kembali normal setelah Anda berhenti minum obat.
  9. Stroke atau penyakit neurologis lainnya. Kerusakan saraf yang mengendalikan kandung kemih dapat menyebabkan masalah fungsi kandung kemih, termasuk dorongan untuk buang air kecil yang terlalu sering dan tiba-tiba.
  10. Nokturia, kandung kemih terlalu aktif. Beberapa orang sering buang air kecil terutama di malam hari. Biasanya mempengaruhi orang berusia lebih dari 50 tahun, ibu hamil, pria dengan kanker prostat dan gagal jantung.

Orang dengan latar belakang tertentu memiliki faktor risiko untuk terkena OAB, yakni mereka yang kegemukan, diabetes, merokok, dan kurang gerak. Juga pada orang dengan riwayat infeksi saluran kemih.

Nah, ada beberapa tips yang bermanfaat. Sebaiknya perempuan tidak mengenakan celana jin ketat dan menanggalkan kebiasaan memakai pantyliners. Tiga pencegahan berikut, yakni dengan latihan otot kandung kemih dengan menahan buang air kecil selama 30 menit, melakukan senam kegel untuk mengencangkan otot-otot sekitar paha, dan memperhatikan asupan makanan dan minuman terutama yang bersifat diuretic, dan hindari makan dan minum dua jam sebelum tidur bisa Anda coba. (intisarionline)


Meringankan Nyeri Haid

 Menstruasi memicu perubahan hormon yang mempengaruhi kerja tubuh dan emosi. Seringkali, peluruhan sel telur disertai dengan rasa sakit yang berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa wanita menganggap menstruasi sebagai periode siksaan. Nah, mari kita simak beberapa saran yang dapat meringankan nyeri haid agar tetap menjaga tingkat energi tubuh, seperti dilansir AllWomenStalk.

    Pemanasan.

Tuangkan air panas ke dalam botol kaca. Supaya tidak terlalu panas saat dipegang, bungkus botol dengan kain. Gulung-gulungkan atau pijat dengan botol pada perut yang sakit sampai botol mulai dingin. Bisa juga mencoba mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa sakit.
    
Mendekam.

Anda pernah melihat posisi janin di dalam rahim? Mereka akan meletakkan tangan dekat wajah sambil berjongkok. Posisi relatif efektif karena dapat membuat otot-otot perut rileks sehingga mengurangi nyeri haid.

Makanan sehat.

Selama menstruasi, asupan makanan yang kaya akan zinc, kalsium, dan vitamin B dapat membantu meringankan kram dan perut kembung. Jangan lupa tambahkan biji-bijian serta buah-buahan dan sayuran.

Bergerak.

Nyeri haid bukanlah alasan untuk bermalas-malasan, kecuali rasa sakit tak tertahankan. Tetap beraktivitas sangat dianjurkan karena membuat otot-otot lebih rileks dan membantu merangsang pelepasan hormon bahagia atau endorfin dari otak.

Aromaterapi.

Aromaterapi diketahui bisa membuat efek menenangkan. Nyalakan lilin beraroma atau oleskan beberapa tetes minyak aromaterapi dalam bak mandi untuk mandi.

Obat penghilang rasa sakit.

Ini menjadi solusi terakhir ketika akhirnya rasa sakit tak tertahankan. Minumlah obat yang mengandung parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan rasa sakit. Namun, jika tingkat nyeri cukup serius, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.(intisarionline)




Menstruasi Anda, Normalkah?

Menstruasi merupakan satu siklus yang terjadi pada wanita tiap bulannya. Siklus ini umumnya terjadi ketika wanita memasuki usia pubertas (16 tahun) dan sebelum wanita mengalami menopause.

Normalnya, pendarahan menstruasi berlangsung sekitar empat hingga tujuh hari dengan jumlah darah yang keluar lebih kurang 2-8 sendok makan. Seperti ditulis Sri Noor Verawaty dan Liswidyawati Rahayu, S.Si. dalam bukunya 'Merawat & Menjaga Kesehatan Seksual Wanita', satu siklus menstruasi rata-rata 28 hari, namun jika terjadi antara 24-35 hari masih masuk dalam kategori normal.

Siklus tersebut pun bisa berubah-ubah dari bulan ke bulan atau bisa tetap. Beberapa penyebab tidak teraturnya siklus menstruasi antara lain karena stres, penyakit tertentu, gizi buruk atau olahraga yang berlebihan. Meskipun siklus menstruasi yang tidak teratur biasanya dianggap normal, ada hal-hal yang perlu diwaspadai jika ada perubahan yang cukup signifikan. Menstruasi seperti apa yang perlu dikhawatirkan dan segera diperiksakan ke dokter? Sri dan Liswidyawati menguraikan 10 tanda-tanda menstruasi yang tidak normal.

1. Jika usia sudah mencapai 16 tahun tapi belum juga mengalami menstruasi pertama.

2. Periode menstruasi Anda yang biasanya ada tiba-tiba berhenti, padahal tidak hamil.

3. Pendarahan menstruasi berlangsung terlalu lama, hingga lebih dari 7 hari.

4. Panjang siklus menstruasi terpisah lebih lama dari 35 hari atau kurang dari 21 hari, terhitung sejak hari pertama pendarahan menstruasi terjadi hingga ke hari pertama pendarahan di siklus berikutnya.

5. Pendarahan menstruasi sangat banyak hingga Anda harus mengganti pembalut setiap 1 hingga 2 jam sekali.

6. Ada pendarahan yang terjadi di luar jadwal menstruasi biasanya (misalnya siklus menstruasi sudah selesai, namun dua atau tiga hari berikutnya terjadi pendarahan lagi).

7. Mengalami kram berat secara mendadak yang tidak seperti biasanya. Kondisi ini umumnya dialami 50 persen wanita selama 1 atau 2 hari saat menstruasi.

8. Mengalami periode menstruasi yang tidak teratur padahal Anda belum memasuki masa perimenopause (menjelang menopause).

9. Tidak mengalami periode menstruasi selama tiga bulan berturut-turut atau lebih, padahal Anda belum memasuki masa perimenopause.

10. Tidak mengalami periode menstruasi sama sekali padahal Anda masih berada di tahun-tahun reproduksi dan belum menopause. (wolipop)

Cara Terbaik Menghindari Nyeri Haid

Sebelum menstruasi, wanita sering mengalami kram perut, kembung, lelah, dan lesu. Pada beberapa wanita, sangat menyakitkan bahkan mereka tidak ingin melakukan apa pun, terutama kondisi suasana hati juga tidak stabil. Kondisi yang dikenal sebagai sendrom pramenstruasi (PMS) terjadi pada banyak wanita. Tidak hanya sakit fisik yang dirasakan, tetapi juga masalah psikologis seperti depresi. Apapun yang dirasakan, sebaiknya jangan dibiarkan.

Berikut ini ada lima cara yang efektif mengatasi PMS menurut Marilyn Gelnville, Ph.D., pakar kesehatan wanita Inggris, Shona Wilkinson, ahli gizi, dan dr. Pixie McKenna, seperti dikutip Female First.


  •  Tetap aktif. “Wanita yang jarang bergerak cenderung menderita PMS lebih parah daripada mereka yang rutin berolahraga,” kata Shona. Menurutnya, olahraga juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dengan mempertahankan kestabilan kadar hormon. Termasuk mendorong otak untuk memproduksi lebih banyak hormon ‘bahagia’ atau serotonin dan endorfin yang membantu mengurangi gejala emosional dari PMS. Tentu saja, olahraga tidak langsungmeningkatkan mood. Jika suasana hati memburuk, ambillah suplemen yang mengandung 5-HTP karena daat mengubah secara alami serotonin neurotransmitter, hingga merasa lebih bahagia.
  • Obat herbal. Agnus castus, dikenal juga sebagai chasteberry, merupakan tanaman yang terbuktif efektif untuk mengurangi gejala PMS. Tanaman ini mampu menyeimbangkan aktivitas dari hormon seks wanita, merangsang produksi progesteron yang mengurangi efek estrogen dalam tubuh, faktor kunci munculnya gejala PMS. Dalam tes dari 100 wanita dengan gejala PMS sedang sampai berat, obat herbal yang berisi agnus castus di dalamnya mampu mengatasi masalah emosional saat datang bulan seperti mudah tersinggung, perubahan mood instan. Termasuk, nyeri payudara, kembung, dan kram perut hingga 91% responden.
  •  Hindari kafein. Makanan dapat mempengaruhi bagaimana tubuh mengatasi gejala PMS. Contohnya, kafein meningkatkan kadar estrogen, yang menghasilkan peningkatan gejala PMS. Jadi, hindari terlalu banyak teh, kopi, dan minuman berkafein lainnya ketika Anda sedang memasuki siklus bulanan.
  •  Kurangi makanan berlemak jenuh. “PMS yang menyakitkan dapat dipicu oleh zat yang disebut progstaglandin,” kata Marilyn. Sebagian besar zat prostaglandin baik untuk tubuh, tetapi ada beberapa senyawa zat-zat yang dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap rasa sakit dan kejang otot, yang disebut prostaglandin jahat. Lemak jenuh ditemukan dalam produk hewan, terutama susu, yang mendorong tubuh memproduksi prostaglandin jahat.
  •   Suplemen. Nutrisi, seperti asam lemak omega-3, sangat penting dalam penyediaan bahan baku untuk produksi prostaglandin baik. Multivitamin dengan mineral, vitamin B, vitamin E, seng, dan magnesium juga penitng untuk mengubah omega-3 menjadi prostaglandin baik. Vitamin B dan E juga dikenal sebagai pengurang rasa sakit. Sementara, magnesium dapat meregangkan otot-otot rahim.(intisarionline)


Orgasme, Meringankan Gejala PMS

Sindrom pramenstruasi (PMS) dirasakan oleh hampir semua wanita di dunia. Kondisi ini sangat mengganggu karena dapat menyebabkan wanita menjadi mudah tersinggung, menyebabkan jerawat, dan perubahan mood. Apalagi, wanita mudah sekali marah saat PMS.

Ada banyak cara yang biasanya dilakukan wanita untuk mengurangi rasa sakit selama PMS, salah satunya mengonsumsi makanan yang meredakan kram saat PMS. Kebanyakan orang tidak tahu ada cara yang menyenangkan untuk menangani masalah ini. Diyakini, orgasme dapat menjadi salah satu cara terbaik meredakan gejala PMS.

Meskipun tidak ada penelitian ilmiah yang mendasari ini, tetapi, seperti dikutip oleh situs menstruation, banyak wanita yang mengalami PMS mengalami perubahan setelah menikah. Penyebabnya adalah orgasme. Berdasarkan sifatnya, orgasme pada dasarnya dapat menghilangkan ketegangan, melepaskan energi, stres, kebuntuan, sakit ringan, dan nyeri.

Selama rangsangan seksual sebelum orgasme, tubuh menjadi lebih bersemangat dan meningkatkan tekanan darah, pernapasan, dan detak jantung. Pembuluh darah dan jaringan di daerah genital diisi oleh darah yang menyebabkan pembesaran klitoris, pembengkakan labia, dan pelumasan vagina. Sebagai puncak kegembiaraan, ada ketegangan pada otot seluruh tubuh yang melewati batas dan dilengkapi orgasme. Selama orgasme, terjadi kejang di berbagai bagian tubuh, termasuk kaki, perut, lengan, dan punggung.

Otot vagina menjadi santai dan kontraksi cepat, sama seperti otot-otot rahim. Kelenjar vagina berair melepaskan sekresi, pelumasan vagina, seperti ejakulasi yang terjadi pada pria. Selain itu, tubuh juga melepaskan endorfin, hormon di otak yang membuat orang merasa bahagia. Endorfin adalah zat yang secara alami terbentuk dalam tubuh untuk menghilangkan rasa sakit. Hormon ini juga membantu mengatur sistem hormon.

Orgasme bekerja dengan baik untuk meredakan gejala PMS. Orgasme dapat melepaskan stres dan ketegangan yang digerakkan oleh kontraksi otot rahim. Endorfin dilepaskan dapat mengurangi nyeri haid. Sekarang Anda memiliki metode baru untuk menghindari gejala PMS, cobalah dan buktikan sendiri.(intisarionline)


7 Alasan Seks Bikin Sehat

Kabar baik bagi Anda yang sudah menikah. Selain manfaat emosional, seks juga dapat meningkatkan kesehatan secara umum. Berikut ini tujuh alasan mengapa seks baik untuk kesehatan.
  1. Baik untuk jantung. Seks tidak hanya cara untuk lebih dekat dan mengungkapkan cinta, tetapi juga baik untuk kesehatan jantung. Aktif melakukan hubungan seks dapat meningkatkan denyut jantung, dan membuat lebih sehat. Pria yang berhubungan seks dua kali seminggu atau lebih memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung.
  2. Menurunkan berat badan. Seks adalah salah satu aktivitas fisik, dan lebih menyenangkan daripada olahraga besar lainnya, sehingga seks dapat membantu mengurangi berat badan. Meskipun tidak seefektif treadmill (yang dapat membakar 400 kalori dalam 30 menit, sementara seks hanya membakar 85 kalori), tapi seks dapat dilakukan sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
  3. Menghindari penyakit. Seks teratur dengan pasangan dapat mencegah flu dan penyakit lain, serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pasangan yang melakukan hubungan seks lebih dari dua kali seminggu memiliki antibodi lebih tinggi yang disebut immunoglobulin A, yang dapat melindungi dari penyakit ringan dan flu. Namun, mereka yang berhubungan seks terlalu banyak memiliki antibodi yang lebih rendah. Jadi, jangan melakukannya secara berlebihan.
  4. Mengurangi rasa sakit. Hormon yang dihasilkan selama berhubungan seks berfungsi sebagai pereda nyeri dan dapat mengurangi rasa sakit saat nyeri haid dan nyeri sendi, selain penyakit lainnya. Bahan kimia yang disebut oksitosin ampuh (homon yang menenangkan dan dapat mengurangi tekanan darah dan kadar kortisol), berfungsi menurunkan tekanan darah dan berguna juga jika memiliki migrain.
  5. Mengurangi risiko kanker prostat. Kanker prostat adalah penyakit umum di kalangan pria, namun para peneliti menemukan para pria di usia 20 dapat mengurangi risiko penyakit ini jika mereka mengalami ejakulasi lima kali atau lebih seminggu. Tidak ada korelasi yang jelas untuk pria yang lebih tua, tapi ada baiknya mencoba.
  6. Mengurangi stres. Secara medis, seks dapat meningkatkan suasana hati – juga dapat merangsang otak untuk memproduksi senyawa kimia yang disebut endorfin yang mengurangi stres. Seks juga bisa menurunkan tekanan darah, dan membantu kita merasa lebih tenang.
  7. Membuat tidur lebih nyenyak. Seks membanjiri tubuh dengan endorfin dan oksitosin, yang sangat ideal untuk relaksasi dan membuat tidur lebih nyenyak.
Bukan hanya itu saja, ada manfaat lain dari berhubungan seks, seperti orgasme sebagai cara terbaik meredakan gejala PMS. (intisarionline)

5 Makanan Pereda Kram Perut Saat PMS

Menstruasi bisa sangat tidak nyaman bagi wanita karena mereka sering mengalami nyeri selama siklus bulanan itu. Tidak hanya bagi para wanita yang mengalaminya, tetapi juga untuk orang lain di sekitarnya, karena seringkali wanita mudah marah saat PMS.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American College of Obstericians and Gynaecologist, diketahui hampir 85% wanita mengalami Pre Menstrual Syndrome (PMS) selama hidup mereka. Selain merasa sakit kepala, kembung, kemurungan dan kelelahan, banyak wanita mengalami nyeri perut saat PMS.

Kebanyakan wanita pun sudah tahu, olahraga merupakan cara efektif untuk menghilangkan rasa sakit selama PMS. Sebenarnya, ada metode lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit saat PMS. Salah satunya, dengan melakukan diet. Bagaimana Anda memilih makanan yang dimakan adalah faktor kunci untuk menghindari sakit saat PMS.

Beberapa makanan yang perlu dihindari adalah makanan dengan kadar natrium tinggi, gula, lemak, dan yang mengandung zat aditif. Makanan ini biasanya ditemukan dalam produk berkafein, keju, dan alkohol. Menurut Sheknows, ada beberapa makanan yang memiliki manfaat untuk menghilangkan rasa sakit selama PMS, seperti berikut ini.
  1. Jus nanas. Kram menstruasi disebabkan oleh kontraksi rahim yang membantu tubuh melepaskan lapisan rahim. Bromelain dalam jus nanas membantu mengendurkan otot-otot, sehingga rasa sakit bisa dihindari. Bromelain sendiri diekstrak dari batang nanas, yang diduga memiliki efek anti-inflamasi. Berdasarkan penelitian di laboratorium, bromelain juga mengandung bahan kimia yang mungkin mengganggu pertumbuhan sel tumor dan memperlambat pembekuan darah.
  2. Biji labu. Kandungan mineral dan seng dalam biji labu bisa menghilangkan rasa sakit di perut. Bahan makanan lain yang mengandung seng adalah makanan laut, daging yang tinggi lemak, dan kacang. Biji labu dan kacang-kacangan juga mengandung banyak vitamin E, yang akan membantu mengurangi peradangan pada lambung.
  3. Sandwich selai kacang. Vitamin E dalam selai kacang dan vitamin B pada roti dapat membantu mengikis kram perut. Vitamin B dalam roti diperoleh dari tepung yang terbuat dari gandum. Lebih baik bila yang digunakan adalah roti gandum, bukan hanya sekadar roti putih.
  4. Tuna. Mengganti lemak jenuh dengan lemak sehat seperti omega-3 juga menjadi solusi bila mengalami kram perut selama PMS. Protein dalam ikan tuna juga dapat menstabilkan gula darah dan mengurangi nafsu makan.
  5. Lobak. Sayuran berwarna putih ini merupakan sumber vitamin E dan C yang dapat mengurangi peradangan. Kandungan kalsium dan mineral lain di dalamnya juga dapat mereakan gejala PMS.(Intisari-Online)






 

Popular Posts

Cloud