Pesta Parasit didalam Tubuh Anda

Adakah Pesta Parasit Dalam Tubuh Anda


Lebih dari 3200 jenis parasit hidup di lingkungan sekitar anda, dan sekitar 100 jenis lebih parasit yang seringkali hidup dalam tubuh anda, dari yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop hingga yang dapat dilihat oleh kasat mata.



Parasit betina dapat melepaskan 3,000 sampai 200,000 telur perhari tergantung pada jenis mereka. Parasit ini dapat ditemukan dimana saja di lingkungan kita, di dalam udara dimana kita bernafas, di dalam air yang kita minum, atau di dalam makanan yang kita makan. Parasit ini juga bisa masuk melalui perantara hewan peliharaan, nyamuk, hubungan seksual, ciuman dan kulit anda.

Sekali mereka masuk kedalam tubuh, mereka akan memakan makanan yang sama dengan yang anda makan, dan ketika pertumbuhan mereka tidak bisa dikendalikan, mereka berpesta pora mencuri zat gizi yang seharusnya untuk kepentingan metabolisme tubuh. Mereka dapat mengeluarkan racun, dan dapat menghancurkan sel lebih cepat dari proses pembaruan sel. Hasilnya anda bisa mengalami kelelahan, susah BAB, kembung, diare, anemia, asma, sistem imun lemah, kecemasan, infeksi kulit, alergi, dan masalah kesehatan lainnya. Parasit bisa menjadi pemicu didalam hampir tiap-tiap penyakit, anda menjadi mudah terkena infeksi virus, jamur dan bakteri, serta memperparah kondisi kanker/ tumor/ penyakit serius lain seperti HIV-AIDS, diabetes dan penyakit autoimun.

Setiap orang berhadapan dengan resiko infeksi parasit. Mungkin anda tidak mempunyai gejala atau merasakannya, sekitar 25% hanya mempunyai rasa sakit/nyeri namun mereka mengabaikan, namun kenyataannya diperkirakan 50% lebih penduduk di negara barat memiliki parasit dalam tubuhnya.

Pengobatan Terhadap Serangan Tomcat

Saat ini di beberapa kota di wilayah Jawa Timur sedang heboh "serangan" serangga yang dijuluki Tomcat. Serangan serangga ini pertamakali muncul di Surabaya dan kini sudah merambah di kota-kota lain, misalnya Tulungagung, Blitar, Pasuruan, dan Probolinggo

Sebenarnya seperti apa sih Tomcat itu? kenapa serangga ini berpindah ke pemukiman penduduk? dan apakah yang menyebabkan kulit melepuh pasca bersentuhan dengan serangga ini?

Tomcat adalah nama populer untuk serangga rove beetle (kumbang pengembara). Serangga ini merupakan satu famili Staphylinidae, Ada ribuan genus dan spesies dalam famili ini. Ukurannya bervariasi antara 1 mm sampai 35 mm. Warnanya bervariasi antara kuning, cokelat kemerahan, cokelat, sampai hitam.

Paederus sp merupakan salah satu jenis dari famili Staphilynidae yang tersebar luas di seluruh dunia. Di antara spesies rove beetle lainnya, Paederus sp memiliki warna warni yang lebih terang. Meskipun sebagian serangga dewasa menghindari sinar matahari, namun Paederus sp aktif mencari makan pada siang hari dan tertarik pada sumber-sumber cahaya, misalnya lampu saat malam hari.

Serangga ini bisa ditemukan di hutan di sekitar tumpukan daun dan ranting yang membusuk, di bawah batu di atas tanah lembab, di sekitar daerah perairan sejuk, dan di sekitar area pertanian. Makanannya adalah serangga lain yang berukuran lebih kecil, sehingga serangga ini sebenarnya merupakan sahabat petani karena membantu mengendalikan jumlah hama wereng dan kutu padi.

Paederus yang menyerang warga di beberapa kota di Jawa Timur adalah spesies Paederus littoralis yang memiliki ciri tubuh pipih, berbulu halus, warna tubuh cokelat kemerahan dengan warna hitam pada bagian kepala, dada, dan ekor. Memiliki 3 pasang kaki dan 1 pasang antena. Panjangnya sekitar 15 mm. Di habitat aslinya populasi serangga ini dikendalikan oleh burung pemangsanya. Serangga ini bergeser habitat ke sekitar pemukiman diduga karena habitat aslinya terdesak oleh pembangunan yang dilakukan oleh manusia. Akibatnya burung pemangsa enggan datang ke daerah pemukiman yang padat dan mencari mangsa di wilayah lain. Sehingga populasi Tomcat terus melonjak tak terkontrol dan dampaknya mulai dirasakan oleh manusia.

Serangga ini tidak menggigit atau menyerang. Bila dia merasa terancam maka dia akan mengerutkan badannya dan berdiri seperti kalajengking. Menurut Medical Veterinary and Entomology, ada sekitar 20 dari 600 spesies subfamili Paederus yang sering menyebabkan paederus dermatitis.

Paederus dermatitis disebabkan oleh teriritasinya kulit karena racun paederin yang terdapat pada cairan hemolymph (=cairan yang berfungsi seperti sirkulasi darah pada hewan arthropoda) serangga betina Paederus. Paederin ini bukan dihasilkan oleh tubuh serangga itu sendiri, namun dari bakteri normal flora yang terdapat pada tubuh serangga ini. Diduga bakteri ini dari jenis Pseudomonas.

Bila kulit berkontak dengan paederin, reaksi iritasi tidak langsung terjadi. Dalam waktu 12 sampai 36 jam kemudian, kulit menjadi merah, timbul vesikel, bula, dan secara perlahan kulit melepuh. Keluhan yang dirasakan oleh penderita ialah rasa menyengat dan sensasi terbakar pada lesi.

Untuk meminimalkan lesi paederus dermatitis, ada beberapa saran yang berguna:


  • Bila kulit kita berkontak dengan serangga Paederus, segera usir serangga tersebut tanpa melukai tubuhnya untuk mencegah supaya racun paederin tidak keluar dari tubuhnya.
  • Segera setelah kontak dengan serangga Paederus, bilas kulit yang berkontak tersebut dengan air sebanyak- banyaknya dan sabun. Tujuannya adalah membilas racun paederin dan mengurangi kontak dengan kulit sehingga reaksi iritasi bisa diminimalkan.
  •  Segera ke dokter untuk mencari pengobatan yang sesuai bila muncul reaksi iritasi akibat racun paederin.

Dengan pengobatan yang tepat, Paederus dermatitis akan sembuh dalam waktu 2 hingga 3 minggu dengan meninggalkan bekas kulit yang kehitaman dan akan memudar dalam beberapa bulan. Paederus dermatitis tidak akan menimbulkan scar atau bopeng bila tidak terjadi infeksi sekunder akibat terapi yang salah. (intisari)

Lemak Trans, Lemak Paling Bahaya?

Lemak Trans, disinyalir sebagai lemak paling jahat dari semua jenis lemak, padahal lemak ini ada di hampir sebagian besar makanan kemasan dan fastfood.

Apakah lemak trans itu? Lemak trans adalah lemak yang membuat lezat dan gurih makanan yang dihidangkan di restoran cepat saji atau makanan kemasan yang disukai banyak orang.

Lemak trans tidak terjadi secara alami, tetapi dibuat melewati proses kimia dengan menambahkan hidrogen pada minyak nabati melalui proses hidrogenasi parsial.  Normalnya minyak nabati bentuknya cair dan memiliki ikatan rantai asam lemak yang tidak jenuh. Melalui proses hidrogenasi dengan penambahan ion hidrogen, ikatan asam lemak yang awalnya tidak jenuh akan menjadi jenuh sehingga membuat minyak nabati menjadi lebih padat sehingga tidak mudah rusak. Contohnya dalam proses pembuatan margarin. Namun perubahan dari cairan minyak menjadi lemak padat akan mengubah lemak nabati yang tadinya lemak tak jenuh menjadi lemak trans.

Makanan yang diolah dengan minyak nabati yang terhidrogenasi akan menjadi lebih tahan lama, teksturnya lebih baik, lebih renyah, dan gurih, serta tidak terlalu terasa minyaknya. Industri makanan gemar menggunakan lemak trans dalam produksi makanan karena mudah digunakan, harganya tidak mahal dan lebih awet. Sedangkan restoran-restoran terutama fast food menggunakan lemak trans untuk menggoreng karena minyak yang mengandung lemak trans bisa digunakan berulang kali.

Selain dalam margarin lemak trans pun juga terdapat dalam shortening (mentega putih atau lemak putih), fast food seperti ayam goreng (fried chicken), kentang goreng (french fries), adonan pizza, donat, keripik, kentang, kraker, biskuit, kue kering (cookies), permen, dan cake. Lemak trans secara alami   juga ada dalam jumlah sedikit  dalam daging dan susu sapi. Tapi lemak trans dalam makanan yang diproses efeknya lebih berbahaya bagi kesehatan. Padahal sebagian besar lemak trans yang kita konsumsi saat ini justru berasal dari makanan yang diproses.

Konsumsi asam lemak trans yang tinggi diduga berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner. Asam lemak trans dapat memberikan efek terhadap lipoprotein plasma yaitu meningkatkan kolesterol LDL, trigliserida, lipoprotein Lp (a), serta dapat menurunkan kadar kolesterol HDL.
 

Popular Posts

Cloud