Anggur Merah Bikin Awet Muda


MANFAAT anggur merah bagi kesehatan mungkin bukanlah hal yang baru. Bahan-bahan alami yang ditemukan dalam minuman ini diyakini berkhasiat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah bila dikonsumsi secara teratur dan bijaksana. 


Bukti lain akan manfaat anggur merah diungkapkan para ahli dari  University of Wisconsin yang mempublikasikan risetnya dalam jurnal PLoS ONE belum lama ini.  Mereka mengindikasikan, sejenis kandungan dalam anggur merah bernama resveratrol menunjukkan potensi besar bagi perlindungan organ jantung terhadap proses penuaan.  

Kesimpulan tersebut diambil para ahli setelah melakukan riset laboratorium dengan menggunakan tikus sebagai obyek percobaan. Tikus yang diberi resveratrol menunjukan perubahan aktivitas gen dalam tubuh yang berkaitan dengan proses penuaan.  Perubahan ini sangat mirip dengan tikus yang dikondisikan mengalami pembatasan asupan kalori yang juga mampu memperlambat proses penuaan dengan memangkas asupan energi dari diet sehari-hari.

"Hal yang paling penting adalah betapa resveratrol  mampu memblok atau menghindari penurunan  fungsi jantung yang disebabkan proses penuaan.,"  ujar Tomas Prolla, seorang Profesor dari Universitas Wisconsin  yang menbantu penelitian ini.

Resveratrol yang banyak ditemukan dalam anggur telah menarik perhatian serta minat banyak ilmuwan  serta perusahaan seperti GlaxoSmithKline

Beberapa riset juga telah menunjukkan bahwa dosis tinggi resveratrol dapat memperpanjang harapan hidup lalat buah dan cacing serta mencegah kematian dini pada tikus yang menjalani diet tinggi lemak.

"Resveratrol dalam dosis rendah  dapat memperlambat sejumlah  aspek dari proses penuaan,  termasuk pada organ jantung. Ini juga ditunjukkan dengan kemampuan resveratrol menirukan pengaruh pembatasan kalori, yang dikenal mampu memperlambat penuaan pada beberapa jaringan sel dan memperpanjang harapan hidup ," ungkap Prolla, salah satu anggota tim peneliti.

Sumber : Reuters , Kompas, Rabu, 4 Juni 2008

Nikmatnya Berendam Dalam Anggur Merah


ADA kebiasaan menarik untuk merayakan acara yang dinamai French Beaujolais Nouveau di Jepang. Sebuah spa resort Hakone Yunessun yang terletak di barat daya Tokyo, memberi kesempatan bagi para tamunya untuk merayakan kegembiraan dengan mandi bersama di sebuah kolam yang penuh dengan anggur merah sambil mencicipi segarnya anggur merah.

Beaujolais Nouveau, merupakan anggur merah segar, dari Perancis dan sangat istimewa karena dinikmati setiap tahun pada Kamis ketiga dalam bulan November di seluruh dunia. Beaujolais Nouveau (dieja bow-joe-lay noo-vo), nouveau artinya baru dan Beaujolais adalah anggur yang diproduksi di Burgundy Perancis.

Rasa anggur ini segar dan enak diminum. Ini karena tidak seperti anggur lain, anggur-anggur Beaujolais Nouveau bukanlah anggur yang dipetik kemudian difermentasi bertahun-tahun dan dikemas (botol) serta dikirimkan lewat kapal ke seluruh dunia, melainkan diproses dengan cepat.

Hasil dari proses pengemasan dalam botol yang berlangsung cepat ini adalah anggur merah segar yang dapat dirasakan setiap orang. Karena itu, Beaujolais Nouveau cocok dipadu dengan daging panggang matang, beragam pasta, salad dan keju. Sangat nikmat bila dirasai dengan daging terutama ayam kalkun. Biasanya digunakan di acara tradisional Thanksgiving dan tersaji dalam keadaan dingin,  55°F.

Berendam dalam anggur yang ditaburi kelopak bunga mawar selama 20 menit diyakini dapat memperhalus kulit. Kandungan polifenolnya yang berfungsi sebagai antioksidan baik untuk meningkatkan elastisitas kulit sekaligus mencerahkan kulit. Anggur merah tidak mengandung kadar gula, karena itu tidak akan lengket di kulit saat kita berendam di dalamnya.

Berendam Dalam Anggur Merah
1. Mulai dengan terapi kaki. Rendam kaki dengan foot soak dan yoghurt. Lalu scrub kaki untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Akhiri dengan masker untuk memberi gizi pada kulit. Kaki akan terasa segar dan lembut.

2. Pijat terapi aroma. Lakukan selama 1 jam penuh untuk melemaskan otot-otot dan merilekskan pikiran.

3. Baluri tubuh dengan campuran minyak lavender, geranium, teh, mawar yang mengandung antiseptik alami dicampur dengan gula untuk ‘adonan’ scrub dari bahan-bahan alami selama 30 menit. Tambahkan buah anggur segar, agar kulit lebih sehat dan berkilau.

4. Terakhir, berendamlah dalam air hangat yang dicampur dengan sebotol anggur merah, susu segar, ditaburi kelopak bunga mawar. Sebagai penutup, nikmati segelas anggur merah yang nikmat dan segar.

(Kompas,Jumat, 21 November 2008)

Segelas Anggur Sehari, Kuatkan Tulang Anda



SEGELAS anggur yang biasanya menemani Anda di saat-saat makan malam bila menggunakan cara makan ala Eropa, ternyata tak hanya mampu membuat Anda menjadi rileks dan melindungi jantung, melainkan juga mampu membuat tulang Anda menjadi kuat.

Para peneliti di Rumah Sakit St. Thomas di London menyelidiki 46 pasang kembar identik, semua wanita selama periode 12 bulan. Pasangan kembar ini, seorang diminta mengonsumsi segelas anggur setiap hari sementara kembaran yang satunya tidak.

Hasilnya cukup mengejutkan. Para wanita yang mengonsumsi alkohol secara teratur dan terukur kepadatan tulang di paha dan tulang belakang justru meningkat. Para peneliti menduga bahwa alkohol dalam segelas anggur atau segelas kecil bir dapat memicu pertumbuhan arsitektur mikro tulang, barangkali dengan meningkatkan kadar estrogen yag menyebabkan tulang menjadi kuat.

Namun demikian, alkohol yang cukup inilah yang menjadi kuncinya. Lebih dari dua gelas setiap hari justru akan mempengaruhi estrogen dan pada akhirnya memicu munculnya osteoporosis (keropos tulang).

Sumber : Alternative Medicine , Kompas, Selasa, 22 April 2008

Anggur Merah Bunuh Sel Kanker


PARA peneliti dari Rochester Inggris untuk pertamakalinya membuktikan bahwa sejenis antioksidan alami yang ditemukan dalam kulit buah anggur dan minuman anggur merah dapat membantu menghancurkan sel-sel kanker.

Dalam riset yang dipublikasikan jurnal Advances in Experimental Medicine and Biology edisi Maret diungkap bahwa antioksidan ini mampu membunuh sel-sel kanker pankreas dengan cara menembus sumber energi utama sel yang disebut mitokondria dan melemahkan fungsinya

Riset juga mengungkapkan bahwa ketika sel-sel kanker pankreas ini ¨diserang¨ lewat metode pemberian antioksidan, resveratol dan radiasi, kombinasi tersebut menghasilkan sel-sel mati yang disebut apoptosis.  Adanya sel-sel kanker mati ini menurut peneliti mengindikasikan tercapainya tujuan terapi kanker.

¨Riset ini berimplikasi banyak terhadap pasien.  Tantangannya kini adalah menemukan konsentrasai yang tepat dan bagaimana antioksidan ini bekerja di dalam sel-sel.  Kami telah menemukan  sebuah bagian penting dari persamaannya  ,¨ ungkap Paul Okunieff, M.D., direktur  Radiasi Onkologi dari Pusat Kanker James P. Wilmot di Universitas Rochester Medical Center.

Walaupun konsumsi anggur merah selama kemoterapi atau pengobatan radiasi belum diteliti lebih jauh, dua jenis upaya pengobatan ini tidak menimbulkan kontraindikasi.  Dengan kata lain, jika seorang pasien telah terlanjur minum anggur merah dalam dosis sedang, kebanyakan dokter tidak akan menyarankan untuk menghentikannya selama pengobatan.

¨Resveratrol tampaknya memiliki manfaat terapeutik dengan membuat sel-sel tumor menjadi lebih sensitif terhadap radiasi dan membuat jaringan yang normal lebih sensitif,¨ tegas Okunieff.

Atas saran dari seorang ilmuwan muda dalam labnya, Okunieff mengawali penelitian dengan menguji resveratrol sebagai perangsag tumor supaya menjadi lebih sensitif.  Ia  kemudian menemukan kaitannya dengan mitokondria yang secara kontinyu memberikan suplai energi kepada sel-sel.  Secara teoritis, dengan menghetikan aliran energi yang mengalir  akan menghentikan petumbuhan kanker.

Beberapa dokter ahli pernah mengungkapkan kekhawatiran bahwa antioksidan justru akan memberi efek perlindungan terhadap sel kanker tau sel-sel  tumor.  Tetapi riset ini mengindikasikan bahwa resveratrol tidak hanyak akan membuat sel-sel tumor ganas cenderung mati, tetapi juga melindungi sel-sel normal dari kerusakan, pungkas Okunieff.

Sumber :sciencedaily , Kompas, Kamis, 27 Maret 2008

Bawang Bombay Pencegah Kanker


Bawang bombay telah dikenal luas sebagai penyedap masakan. Akan tetapi kegunaannya ternyata bukan hanya sekadar bumbu penyedap. Banyak di antara kita belum tahu kemampuan bawang bombay sesungguhnya.

Dikenal sebagai anggota keluarga Allium, baik bawang maupun bawang bombay mengandung komponen sulfur dan kaya akan kromium, sebuah mineral yang membantu sel tubuh untuk merespon insulin dengan baik, vitamin c (ya, ada vitamin c dalam bawang bombay!) dan juga flavonoid yang disebut quercitin.

Selain efek penurunan gula darah akibat mengkonsumsi bawang bombay, ternyata bawang bombay juga baik untuk menurunkan level total kolesterol dan meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh sehingga tidak mengherankan bahwa bawang bombay baik bagi jantung Anda.

Sebuah penelitian menyatakan, mengkonsumsi bawang bombay secara rutin sebanyak satu atau dua kali seminggu bisa menurunkan risiko dari kanker usus besar. Mengapa begitu? Hal ini disebabkan karena bawang mengandung flavonoid bernama quercitin yang menurut penelitian pada binatang percobaan telah menyebabkan terhentinya pertumbuhan tumor dan melindungi sel usus besar dari kerusakan bahan-bahan penyebab kanker. Bahkan memasak dengan memakai bawang bombay bisa menyebabkan berkurangnya bahan karsinogen penyebab tumor.

Quercitin dan curcumin, sejenis fitonutrien, terbukti mengecilkan ukuran massa yang dianggap sebagai suatu awal kanker pada saluran pencernaan manusia. Hal ini telah dipublikasikan pada Clinical Gastroenterology and Hepatology.

Tak hanya kanker usus besar, menurut American Journal of Clinical Nutrition,  mengkonsumsi bawang bombay mengurangi risiko terjadinya kanker mulut dan faring sebanyak 84 persen, kanker esofagus sebanyak 88 persen, kanker kolorektal sebanyak 56 persen, kanker payudara sebanyak 25 persen, kanker ovarium (indung telur)  73 persen dan juga kanker prostat sebanyak 71 persen.

Riset  bertajuk Nurses Health Study pada 66.940 wanita di tahun 1984 hingga 2002 menyatakan bahwa wanita yang banyak mengkonsumsi kaempferol mempunyai penurunan risiko kanker ovarium. Kaempferol selain banyak terdapat pada bawang bombay, juga banyak pada brokoli dan bayam. Studi ini dipublikasikan pada America Journal of Clinical Nutrition.

Kompas, Selasa, 22 Desember 2009

Bawang Putih Segar Lebih Sehat



MENGONSUMSI bawang putih segar mungkin jarang dijadikan pilihan bagi banyak orang. Karena aromanya yang menyengat dan sangat khas, bawang putih lebih sering dikonsumsi dalam bentuk bumbu masak.

Namun begitu, bila Anda ingin mendapat faedah yang lebih dari  bawang putih, mulailah untuk mempertimbangkan memakannya secara langsung dalam bentuk utuh dan segar. Menurut sebuah riset yang dimuat American Chemical Society's Journal of Agricultural and Food Chemistry, bawang putih segar mungkin akan memberi manfaat lebih besar bagi kesehatan dibandingkan bawang yang telah diolah atau dicampur bahan lain.

Besarnya manfaat bawang putih segar diungkap para peneliti Jepang yang membandingkan bawang putih segar dengan bawang yang dilarutkan dalam air, alkohol, dan minyak sayur. Dengan beragam metode penyajian ini, peneliti ingin sejauh mana pengaruhnya terhadap bahan atau kandungan kunci dalam bawang putih yang disebut allicin.

Allicin merupakan kandungan kimia aktif dalam bawang putih yang menyebabkan tanaman umbi ini beraroma sangat khas. Senyawa ini juga dikenal memiliki khasiat sebagai pembunuh kuman atau antibakteri. Sejumlah riset menunjukkan allicin membantu mengatasi infeksi dan melawan bakteri  penyebab racun dalam makanan. Riset lainnya juga mengindikasikan bahwa kandungan kimia ini membantu mengatasi pembekuan darah dan menghalau jenis kanker tertentu.

Meskipun memiliki banyak faedah, allicin juga dikenal rapuh dan menguap dalam waktu cepat.  Fakta inilah yang membuat para ahli mempertanyakan apakah berbagai metode penyimpanan atau penyajian akan mempengaruhi kandungan allicin dalam bawang putih.

Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan, bawang putih yang disajikan segar cenderung lebih stabil dan terjaga kandungan allicin-nya daripada bawang yang diawetkan. Bawang putih yang disimpan  dalam air dengan suhu ruangan tercatat lebih baik daripada bawang yang disimpan dalam minyak sayur.

Kadar allicin menurun hingga setengahnya setelah disimpan selama enam hari dalah air, namun penyimpanan dalam minyak sayur bisa menurunkan kadar allicin dalam bawang hanya dalam  beberapa jam saja. Kandungan kimia pembunu bakteri juga menurun kadarnya seiring dengan berkurangnya kadar allicin. Walau demikian, para peneliti percaya bahwa allicin berubah menjadi kandungan kimia lainnya yang masih memiliki mamfaat bagi kesehatan


Sumber :WebMD , Kompas,Senin, 9 Juni 2008

Bawang Putih Sehatkan Jantung

BAWANG putih (Allium sativum) bukan saja dikenal sebagai bumbu masak yang melezatkan, namun sejak lama digunakan sebagai ramuan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit.  Ribuan riset juga mengklaim bawang putih mampu mengatasi dan mencegah beragam penyakit mulai dari kanker hingga pembuluh darah dan jantung. Walau begitu, tak sedikit pula yang menyatakan bahwa khasiat bawang putih belum signifikan khusunya dalam mencegah dan mengobati penyakit-penyakit degeneratif tersebut.

Sebuah riset di Los Angeles Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengungkap bukti baru yang mendukung manfaat bawang putih bagi kesehatan pembuluh darah.  Ektrak bawang putih dalam bentuk pil diyakini memiliki potensi besar  mencegah terjadinya ateroskeloris atau penebalan jaringan dinding pembuluh darah.

Professor Matthew Budoff MD dan Naser Ahmadi MD dari Los Angeles Biomedical Research Institute di Harbor-UCLA Medical Center, yang menyimpulkan melalui hasil riset pendahuluan bahwa ekstrak bawang yang dikombinasi dengan vitamin B-12, asam folat, vitamin B-6 dan L-arginine mampu menghambat terjadinya aterosklerosis.

Pada risetnya,  Budoff melibatkan 65 partisipan berusia rata-rata 60 tahun dan memiliki risiko cukup besar mengidap penyakit jantung. Partisipan dibagi dua kelompok yakni yang mengonsumi pil berisi ekstrak bawang putih plus vitamin, sedangkan sekelompok lainnya diberi kapsul berisi plasebo.

Partisipan dipantau selama setahun dan pada akhir riset tercatat 58 partisipan masih bertahan.  Secara rutin setiap bulan, partisipan harus diperiksa kadar kolesterol dan unsur darah lainnya.  Mereka juga harus melakukan scan jantung pada awal dan akhir penelitian.

Dari riset terungkap, perkembangan aterosklerosis tampak tidak pesat pada mereka yang mengonsumsi pil bawang putih dibandingkan yang meminum plasebo. Menurut peneliti, temuan itu tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, derajat keparahan aterosklerosis pada awal studi, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dan pengobatan diabetes.

Budoff dan timnya tidak menjelaskan kandungan apa yang sebenarnya memberikan pengaruh terbesar bagi perlambatan aterosklerosis. Namun begitu, ektrak bawang putih diyakini memberikan manfaat utama menurunkan kadar homosistein, asam amino  yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Budoff  mengharap penelitian ini akan berlanjut untuk mengungkap potensi bawang putih plus vitamin dalam memperlambat kalsifikasi pembuluh darafh jantung. Hasil penelitian Budoff ini dipresentasikan pada American Heart Association's 2008 Quality of Care and Outcomes Research in Cardiovascular Disease and Stroke Conference.

The study was funded by Wakunaga of America, which makes the garlic pill used in the study. Budoff had full control over the study.

Sumber :WebMD , Kompas, Selasa, 6 Mei 2008

Bawang Putih Atasi Hipertensi




Khasiat bawang putih dalam mencegah berbagai penyakit sudah lama menjadi perhatian para ilmuwan. Selain sebagai antikanker, ternyata bawang putih juga mampu mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi).

Para dokter di Austria merekomendasikan bawang putih sebagai tambahan selain obat medis untuk para pasien hipertensi. Mereka telah melakukan uji coba pada 50 pasien hipertensi untuk mengonsumsi suplemen bawang putih, selain juga tetap mengonsumsi obat-obatan medis.

Para pasien yang mendapat empat kapsul ekstrak bawang putih setiap hari memiliki tekanan darah lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan pil plasebo (pil yang tidak memiliki zat aktif).

Sebelumnya, penelitian juga telah membuktikan bahwa ekstrak bawang putih efektif menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi yang tidak tertangani.

"Suplemen bawang putih sudah lama dikaitkan dengan penurunan kadar tekanan darah. Dalam penelitian ini kami mencoba melihat manfaat ekstrak bawang putih sebagai terapi tambahan selain obat-obatan hipertensi dari dokter," kata Karin Ried, peneliti.

Kendati demikian, para peneliti menjelaskan bahwa suplemen bawang putih baru bisa dikonsumsi setelah mendapatkan saran dokter mengingat bawang putih bisa mengencerkan darah dan menimbulkan interaksi dengan beberapa obat-obatan medis.

Kompas,Rabu, 17 November 2010

Kolesterol, Tak Cukup Hanya Bawang Putih



SEORANG bapak, sebut saja R.G bertanya, apakah kolesterol yang tetap tinggi kendati sudah pantang menu berkolesterol juga tergolong faktor keturunan (hyperlipidemia)? Untuk menurunkan kolesterol, yang ia konsumsi hanya bawang putih mentah.

Pak R.G. mengirimkan hasil pemeriksaan kolesterol, trigliserida (TG), dan gula darahnya. Hasil laboratorium untuk kolesterol dan TG sejak April 2008 memang ada kecenderungan meninggi, khususnya kolesterol. Demikian pula gula darahnya. Mengherankan, kendati sudah mulai minum obat antilipid sejak luli 2008, sampai sekarang kolesterolnya tidak juga turun. Ada apa?

TAK CUKUP BAWANG PUTIH
Ya, tak cukup hanya bawang putih untuk menurunkan kolesterol dan lemak darah (lipid). Kalau ada bahan berkhasiat lain yang mengaku (mengklaim) dapat menurunkan lipid darah, jangan terlampau berharap karena hanya obat (medis) yang sudah teruji yang mampu menurunkannya.

Bahan berkhasiat bukanlah sebagai obat, melainkan terbatas untuk memelihara kesehatan belaka. Bahan berkhasiat baru menjadi obat bila sudah dikenali kandungannya teruji berkhasiat, telah teruji pula keamanannya.

Buktinya Pak R.G. gagal menurunkan koleslerol kendati sudah berbulan-bulan mengonsumsi bawang putih. Perlu uji lebih lanjut terhadap semua bahan berkhasiat yang mengaku mampu menurunkan lipid darah, selain keamanannya pula. Bagi dunia medis, tidak cukup berkhasiat karena jika tak aman (lolos uji toksisitas), tidak boleh dipasarkan sebagai obat. Bawang putih mentah (raw materia) selain bahan yang bermanfaat bagi tubuh, juga mengandung bahan lain yang tidak berkhasiat dan berefek buruk pada tubuh. Sebut saja mengiritasi lambung.

Ekstrak bawang putih hasil teknologi tinggi yang menjadikan kapsul bawang putih berharga mahal. Kita membeli teknologi tinggi yang berhasil mengekstraknya. Soal apakah ekstrak bawang putih itu sudah menyingkirkan zat yang tak bermanfaat dan aman bagi tubuh, juga mampu berperan sebagai obat perlu uji klinis lain.

TURUNAN ATAU ADA PENYAKIT LAIN?
Ya, selain faktor keturunan dan kelebihan mengonsumsi menu berkolesterol (lemak umumnya), kolesterol dan TG meninggi dalam darah dapat terjadi karena kehadiran kencing manis. Gula darah puasa Pak R.G. lebih dari normal. Kita menduga itu dapat menyebabkan kolesterol tinggi.

Hal lain, kemungkinan penyebab kolesterol meninggi adalah kegemukan. Sayangnya Pak R.G. tidak menyebutkan berapa berat badannya. lika indeks BMI (body mass/index)lebih dari 25, dari penghitungan berat badan (Kg) dibagi pangkat dua tinggi badan (M), berarti tergolong kelebihan berat badan. Apalagi kalau indeksnya lebih dari 30. Menurunkan berat badan harus dilakukan untuk menekan kecenderungan kolesterol berlebih dalam darah. Hal lain, yakni faktor merokok, kopi berlebihan, stres, bertambah usia (Pak RG juga tak menyebutkan usianya); fungsi kelenjar gondok yang menurun (hypothyroidism sebagai lawan dari kondisi fungsi gondok berlebihan atau hyperthyroidism), payah ginjal, atau penyakit gangguan hati.

Untuk mengetahui apakah penyebab kelebihan kolesterol darah bukan karena faktor keturunan, faktor-faktor di atas perlu disingkirkan terlebih dahulu dengan pemeriksaan laboratorium lain, yakni memeriksa fungsi ginjal, hati, dan kelenjar gondok dari darah.
Tubuh yang kelebihan kolesterol selain wajib pantang semua jenis menu yang mengandung kolesterol tinggi seperti jeroan, otak ternak, daging merah, juga perlu membatasi hidrat arang dari nasi, sagu, roti, mi. Jika berlebih, menu tersebut akan diubah jadi lemak juga.

Konsumsi sayur, buah, biji-bijian, umbi-umbian, bekatul, roti ganclum, daging putih (ayam, kelinci, ikan, putih telur) boleh diperbanyak. Pilih minyak zaitun, minyak ikan, kanola, oat bran, omega-3. Idealnya pilih menu yang dipanggang, dipepes, atau dikukus.

Mereka yang kolesterol atau lipidnya tinggi tak cukup hanya memperhatikan menu karena juga perlu rutin bergerak badan. Paling sederhana dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh (brisk walking) 45 menit, 6 kali seminggu. Pengaruh obat kecil saja untuk menurunkan HDL (kolesterol baik), yang harusnya makin tinggi makin menyehatkan. Bergerak badan dan berolahraga bisa membantu meninggikan HDL.

Olahraga tidak meluruhkan "karat" lemak yang sudah terbentuk pada dinding pembuluh darah yang akan menyumbatnya, tetapi menipiskan gajih di bawah kulit. Jika kolesterol tinggi turunan tak terkontrol sejak awal, serangan jantung koroner dan stroke sudah muncul pada umur yang lebih pagi.

Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat , Kompas,Jumat, 6 Maret 2009

Bawang Putih Dapat Mencegah Kanker

Mengkonsumsi banyak bawang putih dapat menurunkan resiko kanker indung telur, usus besar, dan berbagai jenis kanker lainnya, demikian yang dilaporkan oleh American Journal of Clinical Nutrition tahun 2006.  Banyak studi sudah menunjukkan bahan-bahan organik dalam bawang putih sangat efektif dalam mencegah perkembangan sel kanker.

Manfaat lain bawang putih bagi kesehatan ialah menjaga kesehatan kardiovaskular. Bawang putih mengandung pitokemikal dan allicin yang dapat menurunkan tekanan darah hingga 30 poin, serta mampu mencegah stroke dengan cara menghalangi timbulnya plak pada pembuluh kardiovaskular hingga 12%.

Dr.Guautnter Siegel, M.D., dari University of Medicine di Berlin, Jerman, mengungkapkan  kemiripan bawang putih dengan kolesterol HDL atau kolesterol baik. Bawang putih bisa mencegah tebentuknya nanoplaques dengan  cara menutupi masuknya kolesterol LDL atau kolesterol jahat ke peredaran darah.

Agar bermanfaat bagi kesehatan, kita harus mengkonsumsi bawang putih dalam porsi yang tepat. Konsumsi berlebih dapat menyebabkan iritasi lambung dan menghilangkan sel darah putih, serta membuat darah kita sulit membeku. Batasi asupan bawang kita, hanya 5 siung per hari.


Sumber : Prevention Indonesia, Kompas,Minggu, 31 Mei 2009

Bayam Cegah Batu Empedu


Mungkin hanya sedikit saja dari kita yang mempedulikan batu empedu. Padahal, setiap orang hampir pasti akan mengalaminya dan bukan mustahil akan mendapat masalah batu empedu di suatu saat nanti.

Terbentuknya batu empedu merupakan salah satu kelainan utama yang timbul pada kandung dan saluran empedu. Batu empedu terjadi karena perubahan kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol, pigmen bilirubin dan garam kalsium yang mengeras, namun kebanyakan batu kandung empedu terbentuk dari kolesterol.

Pada kantung empedu, batu dapat menyebabkan peradangan yang disebut kolestitis akut, hal ini karena adanya pecahan batu empedu di dalam saluran empedu yang menimbulkan rasa sakit. Batu-batu yang melalui kantong empedu dapat menyangkut di dalam hati dan saluran empedu, sehingga menghentikan aliran dari empedu ke dalam saluran pencernaan.

Meski penyakit kandung empedu jarang menunjukkan gejala, pada keadaan memburuk bisa menyiksa. Jika seseorang sudah mengidap batu empedu, gejala yang mungkin timbul adalah serangan ketika makan berlemak tinggi. Batu yang menghambat aliran empedu akan menimbulkan sakit yang akut pada sebelah kanan atas perut dan mengarah ke punggung, antara bahu dan ke dada depan.

Menurut sebuah riset terbaru di Amerika Serikat, pembentukan batu empedu sebenarnya dapat ditekan dengan konsumsi makanan yang mengandung magnesium.  Jenis makanan yang kaya magnesium di antaranya adalah ikan, kacang almon kering, bayam, alpukat, pisang, kismis dan kacang mede.

Adalah Dr. Chung-Jyi Tsai dan rekannya dari University of Kentucky Medical Center di Lexington yang  mempublikasikan sebuah penelitian tentang peran magnesium menekan risiko pembentukan batu empadu. Seperti yang dimuat American Journal of Gastroenterology, Dr. Chung-Jyi Tsai  mencatat bahwa konsumsi magnesium dalam beberapa tahun terakhir  relatif menurun akibat pengolahan makanan yang terlalu lama.

Kurangnya magnesium sudah sejak lama dikenal dapat meningkatkan kadar trigliserida serta menurunkan kolesterol baik (HDL) dalam darah, yang mana keduanya memicu risiko   pembentukan batu empedu.  Namun begitu, hingga saat ini pengaruh atau dampak jangka panjang magnesium terhadap risiko pembentukan batu empedu pada manusia belum diketahui mendalam.

Oleh sebab itulah, Tsai beserta timnya melakukan riset dengan cara menganalisa data  42.705 pria berusia antara 40 hingga 75 tahun. Para pria ini dipantau perkembangannya dari tahun 986 hingga 2002 dan mereka juga disurvei setiap dua tahun untuk mengetahui kasus penyakit baru, termasuk  penyakit kantung empedu. Para peneliti mengumpulkan informasi soal asupan magnesium melalui sebuah kuisioner  semikuantitatif  yang dikirim kepada para partisipan setiap empat tahun.  Selama masa pemantauan, para peneliti mencatat sekitar 2195 pria didiagnosa penyakit batu empedu.

Hasil riset menunjukkan, partisipan yang memperoleh asupan magnesium tertinggi mengalami penurunan risiko batu empedu hingga 33 persen ketimbang mereka yang mendapat asupan magnesium paling rendah.   Penurunan risiko juga terlihat ketika peneliti hanya mempertimbangkan asupan makanan mengandung magnesium tanpa pemberian suplemen.

“Dari banyak riset, tampak bahwa pola makan sehat, yang mengutamakan sayuran, serat, karbohidrat kompleks dan juga asupan magnesium, akan menurunkan risiko batu empedu simtomatik. Pola makan yang sehat juga dapat membantu seseorang dalam mencegah penyakit selain batu empedu ,” ungkap Dr. Cynthia W. Ko, dari Universitas Washington di Seattle, dalam sebuah editorial menanggapi temuan ini.

Sumber : REUTERS , Kompas,Minggu, 24 Februari 2008

Ramuan Bayam Atasi Anemia sampai Sembelit

Sayur kesukaan tokoh kartun pelaut Popeye memang enak jika dijadikan sayur bening. Selain menghilangkan lesu, bayam yang dibuat menjadi jus bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam penyakit, mulai dari anemia sampai gangguan pencernaan.

Bayam, tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp (dalam bahasa Yunani, amaranth berarti abadi), pada mulanya dikenal sebagai tanaman hias. Namun, setelah diketahui mengandung berbagai macam zat gizi, tanaman ini lalu dipromosikan sebagai sumber pangan juga.

Kandungan gizi bayam demikian banyak. Menurut dr Seno Sastroamidjojo, dalam 100 gram bayam terkandung tenaga sebesar 21,0 kcal, air 92,9 gr, protein 2,1 gr, lemak 0,2 gr, karbohidrat 2,7 gr, serabut 0,7 gr, abu 1,4 gr, kalsium 90,0 mg, fosfor 29,0 mg, besi 3,8 mg, natrium 131,0 mg, kalium 385,0 mg, betakaroten 4080,0 ug, vitamin B1 0,08 mg, vitamin B2 0,15 mg, niacin 0,7 mg, dan vitamin C 76,7 mg. Karena kandungan nutrisinya yang tinggi inilah, bayam sering disebut sebagai “King of Vegetables” atau “Raja Sayuran“.

Kandungan asam folat dan asam oksalat membuat bayam bisa dipakai untuk membantu mengatasi berbagai macam masalah. Misalnya menurunkan kadar kolesterol, mencegah sakit gusi, mengobati eksim, asma, untuk perawatan kulit muka, kulit kepala, dan rambut. Yang paling terkenal adalah mengobati rasa lesu dan kurang bergairah sebagai tanda kurang darah. 

Lebih dari itu, serat yang cukup tinggi pada bayam-lah yang membuat sayuran ini bagus untuk pencernaan kita. Dengan demikian, penyakit seperti sembelit, jantung, stroke, dan persoalan mengenai tekanan darah dan pembuluh darah bisa diatasi.

Namun, di samping bermanfaat, bayam tetap memiliki keterbatasan. Kelemahan bayam terletak pada saat proses pengolahannya. Kita tidak boleh memasak sayur bayam dengan panci aluminium. Aluminium ini bisa menyebabkan racun karena bereaksi dengan zat besi yang terkandung di dalam bayam.

Lebih dari itu, kita juga tidak boleh mengonsumsi sayur bayam kalau sayur tersebut sudah lewat dari lima jam sejak dimasak. Seperti sayuran lain, bayam juga tidak baik bila dimasak terlalu lama di atas api karena hal itu menyebabkan gizi pada bayam banyak terbuang.

Yang paling penting dan harus diperhatikan adalah mereka yang menderita asam urat dan rematik. Mereka tidak boleh mengasup sayur jenis ini karena bisa menyebabkan rasa ngilu yang berlebihan dan asam urat kambuh. Ini terjadi karena kandungan zat purin dalam bayam sangat tinggi. Purin inilah yang kemudian diubah menjadi asam urat dalam tubuh.

Berbagai Ramuan Bayam

Selain dibuat sayur bening, kita bisa menggunakan bayam untuk keperluan pengobatan. Berikut ini beberapa ramuan bayam yang diambil dari berbagai sumber, salah satunya dari buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Bagian 2.

Sembelit, Sakit Gusi, Tukak Lambung
Bahan :
-     seikat bayam
-     sesendok madu
Cara Membuat:

Cara I
Bersihkan bayam terlebih dahulu dan potonglah akarnya. Masukkan dalam juicer. Setelah itu, minumlah jus sebanyak setengah liter sehari. Lakukan selama beberapa hari.

Cara II
Setelah dicuci dan dipotong, giling bayam sampai halus. Tambahkan setengah cangkir air matang dan satu sendok makan madu. Setelah itu, peras dan saring. Minum tiga kali sehari, setiap kali setengah cangkir.

Asma, Eksim Kulit
Bahan:
-     lima batang bayam duri
-     lima gelas air
Cara Membuat:
Potong-potonglah lima batang bayam, termasuk daun dan kembangnya. Rebus potongan itu menggunakan lima gelas air selama 7-10 menit. Air hasil rebusan tadi diminum tiga kali sehari. Untuk anak-anak, cukup diminum setengah gelas, orang dewasa satu gelas, dan bayi dua sendok makan saja.

Eksim
Bahan:
-     kain halus selebar kain sapu tangan
-     satu ikat bayam
Cara Membuat:
Rebus bayam sekitar seperempat jam. Setelah itu ambil bayam dan tinggalkan air rebusannya. Rendam kain dalam air rebusan bayam. Kompreslah bagian yang sakit eksim selama 20-30 menit. Lakukan sehari sekali.

Badan Lemas, Cepat Ngantuk, dan Kurang Bergairah
Bahan:
-     1 buah tomat
-     1 gelas susu nonfat
-     100 gram daun bayam
-     2 siung bawang putih
Cara Membuat:
Masukkan semua bahan ke blender, tetapi sebelumnya buang biji dan kulit ari tomat. Daun bayam diseduh dengan air panas. Bila terlalu kental, tambahkan air sedikit ke dalamnya. Minum tiga kali seminggu jus campuran itu. Bila kondisi membaik, porsi kurangi sebanyak sekali seminggu.

Perawatan Kulit Muka, Kepala, dan Rambut
Bahan:
-     segenggam kunyit
-     seikat daun bayam
Cara Membuat:

Cara I
Bayam dibersihkan, baru diblender. Setelah itu peras dan ambil airnya. Ambil kunyit setelah dibersihkan. Potong kecil-kecil dan masukkan ke blender. Tambahkan air secukupnya. Peras kunyit dan tinggalkan air sarinya. Campur air sari kunyit dan bayam. Tambahkan dengan sedikit air hangat. Gunakan untuk mencuci muka atau keramas.

Cara II
Masukkan seikat bayam yang sudah dibersihkan ke dalam juicer. Gunakan jus bayam untuk menggosok seluruh bagian wajah Anda di sekitar sudut mata, dahi, bibir, dan dagu. Lakukan perawatan ini selama lima menit ketika bangun pagi dan malam hari menjelang tidur. Bila perlu, bilaslah dengan air dingin.

Bronkitis, Anemia, Demam, Keputihan, Gangguan Lever
Bahan
-     seikat bayam
-     sesendok madu
Cara Membuat:
Masukkan bayam dalam blender dengan ditambah sedikit air matang. Peras hasil blenderan bayam dan tambahkan madu ke dalamnya. Minum sehari sekali, satu gelas.

Disengat Lebah, Ulat Bulu, Lipan
Bahan:
-     segenggam bayam
Cara Membuat
Memarkan bayam dan tempelkan pada bagian tubuh yang sakit atau gatal. Bisa juga dilengkapi dengan membuat jus bayam dan diminum sehari sekali satu cangkir.


sumber : gayahidupsehat, kompas,Rabu, 6 Januari 2010

Bayam Jepang, Antipenuaan dan Tangkal Kanker

Bayam berasal dari Amerika dan Selandia Baru. Di Eropa dan Australia, awalnya bayam adalah tanaman hias. Baru ditahun 1960-an penduduk Australia mulai melirik bayam sebagai bahan makanan.

Dua jenis bayam yang dikenal di Indonesia adalah bayam cabut/bayam sekul/bayam putih dan bayam tahun/bayam skop/bayam kakap. Bayam cabut disukai karena enak, lunak, memberikan rasa dingin di perut, dan melancarkan pembuangan kotoran. Bayam tahun memiliki ciri utama daun lebar.

Jenis bayam yang kini mulai dikenal adalah spinacia, yang hanya dimakan daunnya. Contoh spinacia adalah bayam Jepang atau lebih dikenal dengan sebutan "horenso." Bayam ini kini dapat ditemukan di berbagai supermarket di Indonesia. Pembudidayaan bayam ini umumnya dilakukan secara organik.

Seperti bayam umumnya, bayam Jepang kaya zat gizi. Zat gizi yang terkandung pada bayam adalah vitamin dan mineral. Vitamin yang banyak terkandung dalam bayam Jepang adalah vitamin K, A, C, B1, B2, B6, asam folat, dan vitamin E. Secangkir bayam rebus merupakan sumber mineral mangan, magnesium, besi, kalsium, kalium, tembaga, fosfor, dan seng.

Bayam merupakan sumber vitamin K yang baik. Vitamin ini berperan besar dalam pengaktifan banyak jenis protein yang terlibat dalam proses pembekuan darah. Vitamin K juga turut berperan dalam banyak proses yang terjadi pada tubuh.

Riset-riset terbaru menunjukkan vitamin K berperan sebagai antipenuaan yang lebih efektif dibandingkan dengan vitamin E. Vitamin K juga berperan dalam mencegah penyakit jantung dan stroke, karena dapat mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh timbunan plak kalsium.

Beberapa penelitian juga menunjukkan vitamin K dapat bertindak sebagai racun dalam sel-sel kanker, tetapi tidak membahayakan sel-sel yang sehat. Fungsi lain yang turut dilaporkan adalah dalam mencegah penyakit alzheimer, pengontrolan kadar gula darah, serta mencegah sitokin, pembawa pesan yang berperan dalam menyebabkan pembengkakan pada sambungan tulang saat penuaan terjadi.

Sayuran ini juga merupakan sumber vitamin A yang sangat baik. Selain berguna untuk organ penglihatan di malam hari, vitamin A juga bermanfaat untuk kekebalan tubuh, pembentukan serta pemeliharaan sel-sel kulit, saluran pencernaan, dan selaput kulit.

Bayam merupakan sumber zat besi yang baik, sehingga diperlukan oleh wanita, terutama pada saat menstruasi untuk mengganti darah yang hilang. Zat besi merupakan komponen yang penting dalam hemoglobin. Bagi anak-anak di masa pertumbuhan bayam sangat baik, apalagi yang menderita anemia.

Prof.Dr.Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor

Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat, Kompas, Jumat, 30 Oktober 2009

Buah Delima Tangkal Kanker Payudara



Buah delima kini makin populer karena khasiatnya yang menguntungkan bagi kesehatan. Selain baik untuk jantung, buah delima ternyata juga efektif untuk melawan kanker payudara.

Hasil tes di laboratorium menunjukkan bahwa delima (pomegranate) mengandung senyawa kimia yang mampu mengurangi risiko terbentuknya hormon yang menyebabkan kanker payudara.

Buah yang rasanya segar dan manis ini mengandung fitokimia dan tinggi kandungan polifenol antioksidan. Senyawa tersebut berfungsi menghambat enzim yang berkaitan dengan perkembangan estrogen. Kanker payudara sangat dipengaruhi hormon estrogen. Jika seorang perempuan sudah tidak lagi memproduksi hormon estrogen, maka risiko terkena kanker payudara akan menurun.

"Kami cukup terkejut oleh hasil riset kami. Sebelumnya kami menemukan buah-buahan lain, seperti anggur, mampu bekerja sebagai penghambat enzim. Namun, fitokimia pada buah delima dan anggur ternyata berbeda," kata Shuan Chen, Ketua Peneliti dari Breast Cancer Research Program di City of Hope, California, AS.

Meski demikian, para peneliti belum bisa memastikan jumlah dosis yang efektif untuk mencegah kanker payudara mengingat senyawa kimia yang berasal dari makanan tidak mudah diserap.

Namun, para ahli mengatakan tak ada salahnya mengonsumsi minuman sari buah delima, apalagi kandungan antioksidan dalam satu gelas delima lebih banyak dibanding dengan satu gelas red wine, teh hijau, atau orange juice. "Selain mencegah perkembangan kanker payudara, sari buah delima juga akan melindungi organ dan jaringan tubuh lainnya," kata Chen.

 Sumber :healthdaynews ,Rabu, 6 Januari 2010

Buah Nona Berpotensi Jadi Obat Antikanker



Buah mulwa atau sering dikenal dengan nama buah nona (Annona reticulata) berpotensi dimanfaatkan untuk obat antikanker dan gagal ginjal, kata dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr. Hamidah, MKes.

"Hasil penelitian menunjukkan buah mulwa atau buah nona mengandung senyawa acetogenin untuk antikanker dan alkaloid untuk mengatasi gagal ginjal," katanya usai ujian terbuka promosi doktor program pascasarjana di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, dengan adanya kandungan senyawa acetogenin dan alkaloid menjadikan buah tersebut sebagai salah satu komoditas pangan yang bernilai lebih dan berpotensi dimanfaatkan untuk kesehatan masyarakat.

"Namun menurut dia buah mulwa atau buah nona sekarang mulai sulit dijumpai karena tidak banyak lagi ditanam, padahal buah tersebut merupakan tanaman yang tergolong dalam 'genus annona' yang berasal dari daerah tropis dan memiliki kekerabatan dengan buah sirsak (annona muricata) dan srikaya (annona squamosa)," katanya.

Ia mengatakan semakin langkanya buah mulwa atau buah nona karena banyak orang yang kurang begitu menyukai rasa buahnya, serta jumlah panen buahnya relatif sedikit dalam satu pohon.

"Buah mulwa atau nona jarang ditanam, karena rasanya memang kurang enak. Namun buah itu mengandung bahan aktif bermanfaat, dan jika masyarakat menyadarinya justru bermanfaat untuk kesehatan," katanya.

Menurut dia, mengonsumsi buah-buahan dari alam sangat bermanfaat  untuk menangkal berbagai penyakit dengan bertambahnya usia.  "Jika kita kembali ke alam akan selamat, karena usia bertambah tua, maka perlu makanan yang sehat," kata lulusan doktor ke-1.037 dari UGM itu.

Dalam kesimpulan disertasinya yang berjudul "biosistematika Annona murricata L., Annona aquamosa, dan Annona reticulata dengan pendekatan numerik" diketahui variasi karakter fenotipe buah sirsak, srikaya, dan buah mulwa (nona) pada habitat yang berbeda.

"Namun hal itu tidak diikuti perubahan variasi karakter genotipe dan kedudukan takson berdasar kandungan alkaloid dan flavonoid," katanya.

(kompas,Senin, 2 November 2009)

Coba Jahe untuk Terapi Kanker


JAHE dapat digunakan untuk membunuh sel kanker ovarium sementara komponen yang terdapat pada cabai diduga dapat mengecilkan atau menyusutkan tumor pankreas. Demikian kata Dr. Rebecca Liu, asisten profesor pada bidang obstetri and ginekologi di Universitas Michigan Comprehensive Cancer Center, AS, dan timnya, yang melakukan tes terhadap bubuk jahe yang dilarutkan dan diberikan pada kultur sel kanker ovarium.

Hasil studi itu menyebutkan bahwa terdapat bukti berbagai makanan pedas atau panas bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan kanker. Studi itu meneliti efektivitas jahe terhadap sel penderita kanker. Meskipun demikian, studi ini masih merupakan langkah pertama.

Dikatakan, jahe dapat membunuh sel kanker dengan dua jalan, yaitu proses penghancuran yang dinamakan apoptosis dan autophagy, proses pemakanan sel. Hal ini diuraikan para ahli dalam pertemuan American Association for Cancer Research.

Menurut Dr. Rebecca, banyak penderita kanker yang mengalami resistensi terhadap kemoterapi standar, di mana tindakan kemoterapi merupakan proses apoptosis. Sementara jahe yang memiliki kemampuan memakan sel (autophagy) dapat membantu mereka yang mengalami resistensi terhadap kemoterapi.

American Cancer Society melaporkan kanker ovarium membunuh 16.000 dari 22.000 wanita AS. Jahe terbukti dapat mengontrol keadaan inflamasi, yang berhubungan dengan perkembangan sel kanker ovarium.

Dalam penelitian lain menggunakan tikus yang diberikan capsaicin (salah satu kandungan pada cabai), Sanjay Srivastava dari Universitas Pittsburgh School of Medicine, AS, mendapati bahwa capsaicin ternyata dapat mematikan sel kanker pankreas. Capsaicin membuat sel-sel kanker mati dan memiliki kemampuan memperkecil ukuran tumor.

Sumber :Gaya Hidup Sehat , Kompas, Sabtu, 26 Januari 2008

Jahe, Si Antimual, Penghilang Morning Sickness


SEJAK ratusan tahun lalu, jahe telah dikenal sebagai tanaman yang sangat kaya akan manfaat, baik sebagai rempah atau bumbu maupun sebagai ramuan obat.  Tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Zingiber officinale Roscoe ini aslinya berasal dari Asia Pasifik, menyebar dari India sampai Cina. 

Tak sulit untuk menemukan jahe karena tanaman ini sekarang banyak digunakan di antaranya sebagai bumbu masak, pemberi aroma berbagai makanan dan minuman serta bahan obat-obatan tradisional. 

Khusus sebagai obat, khasiat jahe sudah dikenal turun-temurun di  antaranya sebagai pereda  sakit kepala, batuk, masuk angin.  Jahe juga kerap digunakan sebagai obat untuk meredakan gangguan saluran pencernaan, rematik, obat antimual dan mabuk perjalanan, kembung, kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, penawar racun, gatal digigit serangga, keseleo, bengkak, serta memar.

Berbagai referensi juga menyebutkan bahwa jahe dapat mencegah dan mengobati sejumlah penyakit seperti  luka bakar, sakit kepala, migren, menurunkan kadar kolesterol, rematik, tukak lambung, antidepresi, hingga impotensi. Meski begitu, semua khasiat jahe tersebut masih belum cukup bukti, sehingga perlu dilakukan uji secara ilmiah pula.

Sejauh ini, hasil uji farmakologi menunjukkan bahwa jahe memiliki beberapa aktivitas sebagai antiradang. Uji laboratorium memperlihat bahwa ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas lipoksigenase dan siklooksigenase sehingga menurunkan kadar prostaglandin dan leukotriena (mediator inflamasi).

Riset di Cina melaporkan bahwa pada ratusan penderita rematik dan sakit punggung kronis yang disuntik 5 – 10% ekstrak jahe memperoleh efek pengurangan rasa sakit, menurunkan pembengkakan tulang sendi. Pemberian secara per oral serbuk jahe pada penderita rematik dan musculoskeletal dilaporkan menurunkan rasa sakit dan pembengkakan.

Jahe juga berkhasiat sebagai antimuntah dan dapat digunakan para ibu hamil mengurangi morning sickness. Penelitian menunjukkan bahwa jahe sangat efektif menurunkan metoklopamid senyawa penginduksi mual dan muntah. Menurut German Federal Health Agency,  jahe efektif untuk mengobati gangguan pencernaan dan pencegahan gejala motion sickness.

Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting dalam membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan. Pertama, lipase yang berfungsi memecah lemak dan kedua adalah protease yang berfungsi memecah protein.

Jahe juga sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi tubuh. Senyawa kimia pada jahe adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, bisabolena, zingeron, oleoresin, kamfena, limonen, borneol, sineol, sitral, zingiberal, felandren. Di samping itu, terdapat juga sagaol, gingerol, pati, damar, asam-asam organik seperti asam malat dan asam oksalat, Vitamin A, B, dan C, senyawa- senyawa flavonoid dan polifenol.

Salah satu komponen yang paling utama yakni gingerol bersifat  antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah.  Jadi dengan begitu jahe mampu mencegah  tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol.

sumber : Kompas,Jumat, 22 Februari 2008

Jahe Merah Mengusir Asma

Bertahun-tahun asma akut menyiksa Asmalia Sulastri (35). Bila kambuh, ibu empat anak ini bisa sampai pingsan. Tak heran, rumah sakit jadi langganannya. Setelah ia rutin minum seduhan ekstrak jahe merah, gangguan itu pun hilang.



Betapa tersiksanya Lia, demikian perempuan semampai ini biasa dipanggil, setiap pukul 13.00-14.00 dan 21.00-22.00, asmanya kambuh. “Rasanya seperti dicekik, huh… sakit sekali,” ujarnya menggambarkan penderitaannya.

Hampir sepanjang hari ia hanya bisa berdiam di atas pembaringan. Obat sudah tentu menjadi temannya setiap sesak napas datang. Ceritanya menjadi lain setelah ia minum seduhan ekstrak jahe merah, gangguan di pernapasannya itu tak lagi mengganggu.

Lebih Pedas
Ramuan antiasma itu ia peroleh dari tetangganya yang memiliki keluhan sama. Setiap hari Lia minum 2 gelas besar seduhan jahe merah pada pagi dan malam. Caranya membuatnya pun sederhana. Rimpang jahe seukuran ibu jari tangan dimemarkan lalu direbus dengan 1,5 gelas air hingga tersisa 1 gelas, lalu diminum sekaligus. Syukurlah, hingga kini Lia tak lagi mengalami gangguan sesak napas.

Jahe merah memang banyak diresepkan para herbalis sebagai salah satu obat asma. Menurut DR Suwijiyo Pramono, Dosen Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta, kemungkinan efek antihistamin pada jahe merahlah yang meredakan asma.
Jahe merah adalah tumbuhan terna berbatang semu tegak dan tidak bercabang.

Batang tanaman berfamili zingiberaceae ini, berbentuk bulat kecil berwarna hijau dan agak keras. Daunnya tersusun berselang-selang teratur.

Tinggi tanaman ini tak lebih dari 60 cm. Ukuran jahe merah lebih kecil daripada jahe jenis lainnya. Sesuai namanya, jahe ini berwarna merah hingga jingga muda. Tanaman ini berserat kasar. Tekstur batang kasar berbentuk bulat kecil dan berwarna hijau kemerahan.

Tanaman bernama Latin Zingiber officinale ini, kata Bambang Sudewo, herbalis dari PJ Sekar Kedhaton, Yogyakarta, memang kaya manfaat. Sebagai bahan baku obat tradisional, jelas Dewo, begitu ia disapa, jahe merah banyak dipilih. Hal ini lantaran kandungan minyak atsiri, zat gingeral, serta oleoresin atau zat yang memberi rasa pahit dan pedas lebih tinggi ketimbang jahe gajah dan jahe emprit.

Menurut Dewo, jahe merah berkhasiat sebagai pencahar, antelmintik, antirematik, dan peluruh masuk angin. Juga berkhasiat untuk menghangatkan badan, penambah nafsu makan, peluruh keringat, serta mencegah dan mengobati masuk angin. Selain itu, juga berkhasiat mengatasi radang tenggorok (bronkitis), rematik, sakit pinggang, , nyeri lambung, meningkatkan stamina, mengobati pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, pelancar ASI, dan meredakan asma.

Mbah Sarpinyem, penjaja jamu di Klithikan Pakuncen, Yogyakarta, juga memberikan racikan jahe merah kepada pembeli yang mengalami sesak napas karena asma.

Minuman Penghuni Surga
Nama genus zingiber yang berarti tanduk diberikan untuknya, lantaran rimpangnya mirip cula yang tumbuh di kepala badak. Zingiber diadopsi dari bahasa Arab, zanjabil. Alquran pada surat Al Insaan: 17, menyebut-nyebut jahe. Dinyatakan bahwa di dalam surga mereka diberi segelas minuman yang campurannya jahe.

Jahe merah, tambah Dewo, rimpangnya boleh kecil, tetapi soal rasa jahe ini paling pedas. Itu karena kandungan minyak atsirinya paling tinggi, yakni 3,90 persen. Jahe gajah hanya mengandung 1,6 persen minyak atsiri, sedang jahe emprit 1,5-3,5 persen. Kandungan kimianya berbeda pula. Itu sebabnya, memanfaatkannya juga tidak sama. Semisal, jahe gajah, banyak digunakan sebagai bahan masakan, minuman, dan kembang gula.

Aroma jahe merah sangat tajam. Kelebihan inilah yang menjadikan tanaman bernama lain jahe sunti ini dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Kata Dewo, minyak atsiri jahe merah adalah zingiberin, kamfena, lemonin, borneol, sineol, singeberol, linalool, geraniol, kavikol, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan shogool. Tanaman ini juga mengandung minyak damar, pati asam organik, asam malat, asam aksolat, dan gingerin. Literatur lain menyebutkan tanaman ini juga mengandung flavonoid dan polifenol.

Selain untuk mengatasi asma, Mbah Sarpiyem memanfaatkan jahe merah sebagai pelega perut. Di rumah, ia meracik 15 gram rimpang segar, dengan membakarnya selama 15-20 menit. Selanjutnya dimemarkan dan diseduh dalam segelas air, lalu dicampur dengan sesendok makan madu, barulah diminum.

Anda penderita batuk kering, tambah Mbah Sarpiyem maupun Dewo, bisa juga minum perasan rimpang tanaman ini. Produk jahe merah telah dijual di pasaran berupa rajangan kering atau simplisia, jahe instan, serbuk jahe, sirop jahe, dan kembang gula jahe. Mau coba?

sumber : Gaya Hidup Sehat, Kompas,Selasa, 8 Juni 2010

Jahe Redakan Nyeri Otot

Tanaman jahe sudah lama dikenal sebagai bahan obat tradisional dan bumbu masakan. Rasanya yang sedikit pedas mampu memberikan efek menghangatkan badan. Berdasarkan riset terkini, jahe (Zingiber officinale roscoe) ternyata berkhasiat meredakan nyeri otot akibat olahraga.


Salah satu khasiat jahe yang paling sering dibicarakan adalah kemampuannya dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya peradangan. Manfaat jahe untuk mengatasi nyeri otot belum banyak diteliti. Para ilmuwan dari Universitas Georgia mengatakan, rasa hangat jahe memiliki efek meredakan sakit.

Tim peneliti yang diketuai Patric O'Connor melakukan dua riset untuk meneliti khasiat jahe selama 11 hari. Jahe yang dipakai adalah jahe mentah dan jahe yang dipanaskan. Para responden dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yakni yang diberi kapsul yang berisi jahe mentah atau yang dipanaskan dan sisanya mendapat kapsul placebo. Setiap hari mereka harus meminum suplemen tersebut.

Setiap hari para responden diminta melakukan olahraga high impact yang berisiko menderita nyeri otot di lengan. Ternyata, kelompok yang mengonsumsi suplemen jahe nyeri ototnya berkurang hingga 25 persen dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi jahe.

Suplemen jahe mungkin belum banyak dikonsumsi masyarakat. Pemanfaatan jahe lebih banyak dalam bentuk minuman hangat. Minuman ini dipercaya dapat menjaga tubuh tetap bugar wakau menghadapi stres, masuk angin, dan kegiatan fisik yang melelahkan.
Pada resep-resep tradisional China, jahe dipercaya dapat menguatkan tubuh saat penyembuhan.

Sumber :LiveScience, Kompas,Kamis, 20 Mei 2010

Jahe untuk Mual dan Rematik

Jahe, si pedas nan hangat ini selain menyedapkan makanan juga bermanfaat untuk tubuh. Berikut resepnya:

1. Untuk menghangatkan tubuh, anti mual bagi wanita hamil, masuk angin, atau sakit kepala ringan

Ambil satu jari jahe, cuci bersih, kupas, memarkan, bakar di atas api kecil. Rebus bersama 1,5 gelas air dan gula aren hingga air tinggal sekitar 1 gelas. Minum usai makan.


2. Untuk sakit rematik
a. Ambil jahe merah 10 gram, cuci bersih, iris tipis, masukkan sebagai bahan bumbu dalam ayam, daging atau tempe, ungkep. Makan sebagai lauk. Lakukan hingga rematik hilang.

b. Ambil jahe merah 10 gram, 2 buah bunga cengkeh, 2 buah kapulaga, sepotong kayu manis, gula aren atau gula batu sesuai selera, rebus dengan 2 gelas air hingga tinggal 1,5 gelas, saring. Minum pagi dan malam setelah makan.


Sumber : Majalah Sekar , Kompas, Sabtu, 13 Juni 2009

Masih Banyak Jenis Jahe Belum Terungkap


Peneliti jahe-jahean asal Denmark, Dr Axel Dalberg Poulsen, memastikan masih banyak spesies tanaman jahe-jahean atau Zingiberaceae atau gingers yang belum terungkap di Indonesia bagian timur. Ini lantaran jumlah peneliti di Indonesia masih sangat sedikit dan referensi taksonomi jahe-jahean yang tergolong tua.

Dalam paparan di Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Papua Barat, Selasa (25/3), Poulsen yang sedang mengadakan penelitian jahe-jahean di Pulau Papua (Niugini) dan Sulawesi mengatakan, untuk sementara Indonesia memiliki 20 genera dan 400 spesies jahe-jahean. Dari jumlah itu, 50 genera di antaranya ditemukan peneliti yang telah lima kali mengadakan lima ekspedisi Zingiberaceae di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua sejak 2003 itu.

Dari genus Etlingera, ia menjumpai 17 spesies di Sumatera dan sembilan spesies di Jawa. Sementara itu, di Sulawesi terdapat tiga spesies dan 18 spesies di Pulau Niugini. Dua Etlingera di Sulawesi dan diberi nama olehnya sebagai penemu.

Jahe-jahean yang dimaksud Poulsen tidak mesti seperti yang ditemui di dapur. Olehnya, jahe bumbu dapur itu disebut jahe sebenarnya. Sedangkan jahe-jahean yang ditunjukkan Poulsen memiliki bunga berbentuk padat mekar yang umumnya berwarna merah.

Poulsen menjelaskan, jahe-jahean ini dapat dimanfaatkan masyarakat Kalimantan sebagai makanan/buah. Biji jahe-jahean juga dimanfaatkan oleh mereka sebagai umpan penangkap ikan.

”Semua gingers yang saya temukan tidak ada yang mengandung racun. Saya biasa mencoba memakan setiap gingers yang ditemukan. Ini membantu juga untuk mengidentifikasi jenis gingers,” ujar pengajar di Jurusan Botani Universitas Copenhagen, Denmark, ini.

Beberapa biji jahe-jahean yang didapat di Jawa seperti Etlingera solaris berasa manis-asam seperti buah-buahan. Bahkan, jenis Etlingera elatior telah lama dimanfaatkan masyarakat Borneo sebagai pemberi rasa. (kompas, Rabu, 26 Maret 2008)

Jus Pepaya Redakan Demam

Bahan:
75 gram daging pepaya, potong-potong
100 gram daging semangka, potong-potong
100 ml sari jeruk keprok
1 sdm air jahe

Cara membuat:
Masukkan sekaligus pepaya, semangka, sari jeruk, dan air jahe ke dalam mangkuk blender. Proses hingga tercampur rata.
Sajikan segera.
Bahan berkhasiat lain yang meredakan demam antara lain; bawang putih, blueberry, jahe, jeruk keprok, jeruk nipis, lemon, mentimun, nanas, oregano, pepaya, semangka, dan wortel.

Kompas, Sabtu, 30 Mei 2009

Daun Pepaya, Sumber Serat Pangan



Daun pepaya, walaupun rasanya pahit, dapat dioleh menjadi masakan yang enak. Cukup banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan dalam daun berwarna hijau itu. Dibandingkan dengan daging buahnya, kandungan vitamin A dan C daun pepaya jauh lebih tinggi.

Komponen lain yang menonjol pada daun pepaya ini adalah serat pangan. Berikut ini beberapa manfaat serat daun pepaya:


1. Konsumsi serat pangan yang tinggi (terutama dari daun pepaya) akan memengaruhi mikroflora usus sedemikian rupa, sehingga tidak menghasilkan senyawa karsinogenik penyebab kanker.

2. Serat pangan dapat menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan ekskresi asam empedu dalam tinja. Hal tersebut akan menurunkan ketersediaan lemak dan kolesterol, sehingga dapat mencegah aterosklersosis dan penyakit jantung.

3. Serat pangan dapat mencegah sembelit. Di dalam saluran cerna, serat mampu menyerap air dalam jumlah cukup besar, sehingga massa tinja menjadi lunak dan tekanan dalam usus besar berkurang.

4. Serat pangan dalam daun pepaya sangat baik untuk menunjang program diet. Diet dengan makanan tinggi serat akan sangat membantu program penurunan berat badan. Serat pangan mempunyai kemampuan menyerap air yang cukup tinggi sehingga dapt mengingat zat-zat gizi yang teleh disederhanakan oleh enzim pencernaan.

Zat-zat gizi yang larut dan terikat pada serat, selanjutnya akan dikeluarkan melalui tinja. Keadaan tersebut mampu mengurangi ketersediaan zat-zat gizi bagi tubuh, sehingga dapat menurunkan berat badan dan mencegah obesitas.

5. Serat pangan mampu menyerap air dan mengikat glukosa, sehingga mengurangi ketersediaan glukosa. Diet cukup serat juga menyebabkan terjadinya kompleks karbohidrat dan serat, sehingga daya cerna karbohidrat berkurang. Keadaan tersebut mampu meredam kenaikan glukosa darah dan menjadikannya tetap terkontrol.

Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat , Kompas, Rabu, 25 November 2009

Pepaya, Buah Para Malaikat Kaya Vitamin dan Mineral

 Pepaya merupakan buah yang kaya vitamin dan mineral. Selain dikonsumsi langsung, pepaya biasanya dipakai sebagai campuran rujak, jus, dan es buah. Pepaya juga kerap dikonsumsi untuk mengatasi sembelit.

Buah pepaya atau yang disebut dengan Carica papaya L sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Christopher Columbus menyebut buah ini sebagai "the fruit of the angels", buah para malaikat. Menurut VN Villegas dalam tulisannya yang dimuat dalam Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2, setiap 100 gram pepaya terkandung 450 miligram vitamin A, 74 miligram vitamin C, 86,6 gram air, 0,5 gram protein, dan 0,7 gram serat.

Berbagai vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya antara lain potasium, elektrolit yang penting bagi tubuh, dan kalsium yang bermanfaat bagi tulang. Mineral lain, seperti kalium dan magnesium, juga terkandung di dalam pepaya. Sementara itu, enzim papain-nya berfungsi memecah serat makanan sisa sehingga mempermudah buang air besar. Pepaya juga bermanfaat untuk mengobati lambung dan mengurangi panas tubuh.

Selain daging buahnya, daun pepaya juga berkhasiat. Selain untuk sayur dan lalap, daun pepaya bermanfaat untuk mengobati malaria, cacingan, sakit perut, meningkatkan nafsu makan, serta melunakkan daging. Bijinya bisa mengobati cacingan. Sementara itu, getah dan akarnya bisa mengobati sakit kandung kencing, bahkan digigit ular.

Sumber :WebMD , Kompas,Selasa, 4 Agustus 2009

Daun Pepaya, Senjata Baru Pelawan Kanker

Di balik rasanya yang pahit, ternyata daun pepaya menyimpan manfaat sebagai zat pelawan kanker. Oleh para ahli, kehebatan daun pepaya dalam melawan berbagai jenis tumor di tubuh ini disebut sebagai ”sangat mengagumkan”.

Adalah peneliti Nam Dang dari Universitas Florida dan rekannya dari Jepang yang memublikasikan temuannya mengenai manfaat ekstrak daun pepaya untuk melawan kanker serviks, payudara, liver, paru, dan pankreas. Para peneliti menggunakan ekstrak daun pepaya yang sudah kering dan dimanfaatkan sebagai teh daun pepaya.

Dalam riset yang dilakukan Dang diketahui, ekstrak daun pepaya akan menghasilkan molekul yang disebut Th1 tipe sitokin yang membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Hal ini akan mendukung terapi yang memanfaatkan sistem imun untuk melawan kanker.

Para ahli mengatakan, ekstrak pepaya tidak memiliki efek toksik pada sel normal sehingga lebih aman daripada terapi kanker pada umumnya. Dalam penelitiannya, 10 tipe kultur sel kanker dipajan dengan ekstrak daun pepaya untuk kemudian diamati selama 24 jam. Ternyata, pepaya memperlambat pertumbuhan sel tumor pada semua jenis tipe kanker.

Selain dikonsumsi sebagai buah, pepaya juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional, khususnya oleh suku Aborigin di Australia, penduduk Vietnam, dan beberapa negara Asia lainnya.

Sumber : AFP , kompas, Kamis, 11 Maret 2010

Ditemukan! Kapsul Herbal Anti Kanker



Guru besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr Drs Sukardiman, Spt.M.Sc, menciptakan kapsul Androma, yang merupakan obat anti kanker dari bahan herbal (tanaman obat).

"Androma itu perpaduan dari kata-kata Latin untuk sambiloto dan kunyit, karena ekstrak antikanker itu memang saya buat dari sambiloto dan kunyit," kata guru besar Fakultas Farmasi (FF) Unair Surabaya itu.

Dalam konferensi pers menjelang pengukuhan dirinya sebagai guru besar ke-375 di Unair, ia mengaku kapsul anti kanker itu sudah diuji coba pada beberapa hewan uji dengan hasil cukup signifikan, yakni 60 persen mencegah pertumbuhan sel kanker.

"Saya sudah bekerja sama dengan Poli Obat Tradisional RSUD dr Soetomo Surabaya untuk melakukan uji coba pada manusia mulai Juli 2009, kemudian bila hasil uji coba sukses, maka kapsul herbal anti kanker itu akan diproduksi untuk masyarakat umum," katanya.

Menurut dia, bahan baku Androma sesungguhnya ada di halaman rumah, sambiloto dan kunyit, namun orang masih berpikir dua kali, sehingga dirinya berupaya membuat dalam bentuk ekstrak agar orang mudah mengkonsumsi tanpa rasa pahit.

"Kapsul antikanker Androma itu sebenarnya sudah menjadi obat atau OHT (Obat Herbal Terstandar), karena saya membuatnya melalui uji klinis, uji laboratorium, data keamanan, dan prosedur lainnya, namun belum diujicobakan pada manusia," katanya.

Didampingi dua guru besar yang dikukuhkan bersamanya, yakni Prof Dr Agung Pranoto, dr, MKes, Sp.PD, K-EMD, dan Prof Dr Rahmi Jened Parinduri Nasution, SH, MH, ia menegaskan kapsul ciptaannya itu bukan hanya berfungsi obat, tapi juga pencegahan.

"Karena itu, siapa pun dapat mengkonsumsinya, karena itu saya berencana mengembangkan seperti dalam obat China yang memadukan tiga hal yakni obat utama, obat pendukung, dan obat penurun efek samping," katanya.

Sementara itu, Guru Besar Divisi Endokrin Metabolik, Bagian Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran (FK) Unair Surabaya, Prof. Dr. Agung Pranoto, dr, MKes, Sp.PD, K-EMD, mengatakan kehamilan juga dapat menyebabkan diabetes.

"Saat kehamilan, tubuh perempuan justru menghasilkan hormon-hormon yang bersifat kontra insulin. Kekurangan insulin dalam tubuh akan mengakibatkan tingginya kadar gula darah dalam tubuh sehingga dapat memicu diabetes," katanya.

Diabetes saat hamil itu, dapat menimbulkan sejumlah risiko yakni Giant Baby (bayi raksasa) dengan berat di atas empat kilogram, sehingga dapat membahayakan nyawa ibu saat proses kelahiran serta menimbulkan trauma kehamilan.

"Risiko lainnya berupa patah tulang bayi pada kelahiran spontan, atau mengalami kondisi penurunan kadar gula darah secara drastis, sesaat setelah dilahirkan. Itu akibat terpisahnya bayi dari ibu yang sebelumnya selalu memberikan asupan gula dalam jumlah tinggi, sehingga kondisi bayi berpotensi mengalami kerusakan otak," katanya.

Menurut dia, agar terhindar dari penyakit diabetes saat kehamilan, penting bagi setiap calon ibu untuk melakukan deteksi dini dalam mempersiapkan kondisinya sebelum masa-masa kehamilan dan selama kehamilan, tentunya dengan mengatur pola makan.

"Gaya hidup merupakan salah satu penyebab utama yang mempercepat pertambahan penderita diabetes melitus dewasa ini," kata staf Pusat Diabetes dan Nutrisi RSUD Dr Soetomo, FK, Unair itu.

Sumber : Ant , Kompas,Jumat, 26 Juni 2009

Getah Pepaya Atasi Kanker


SETIAP bagian dari tumbuhan pepaya memiliki khasiat. Bahkan, getah pepaya yang terdapat di seluruh bagian tanaman, mulai dari buah, daun, batang, sampai akarnya, bersifat antitumor dan kanker. Ini karena lebih dari 50 asam amino yang terdapat di dalamnya.

Buah pepaya memiliki kadar serat yang tinggi. Itu sebabnya saat mengalami sulit buang air besar, pepaya adalah buah yang pas untuk dikonsumsi.  Tentu, khasiat pepaya tak hanya pada buahnya saja. Linda misalnya. Ibu rumah tangga yang tinggal di Jakarta ini pernah membuat ramuan alami untuk mengatasi gejala cacingan pada anaknya yang berusia 3 tahun dengan memanfaatkan akar kering pepaya dicampur dengan bawang putih.  Hasilnya tak kalah dengan obat cacing yang banyak dijual di toko.

Munaroh, juga ibu rumah tangga, pernah merasakan manfaat daun papaya untuk menambah nafsu makan anaknya yang sempat menurun setelah sakit. Hasilnya lumayan, berkat ramuan daun pepaya segar seukuran telapak tangan, sedikit garam, dan air hangat setengah cangkir yang kemudian diblender dan disaring guna diambil airnya untuk diminumkan, nafsu makan anaknya jadi bertambah.     

Kandungan Papain
Buah, daun, dan akar papaya memang dapat dimanfaatkan mencegah gangguan ginjal, sakit kandung kemih, tekanan darah tinggi, dan gangguan haid. Sementara biji pepaya bermanfaat mengobati cacing gelang, gangguan pencernaan, masuk angin, dan diare.

Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pada tumbuhan pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex) yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker. Manfaat getah pepaya untuk kesehatan dibuktikan Bouchut secara ilmiah, seperti dikutip Journal Society of Biology, yang menyatakan papain bersifat antitumor atau kanker.

Peran itu dimungkinkan oleh kandungan senyawa karpain, alkaloid bercincin laktonat dengan tujuh kelompok rantai metilen. Dengan konfigurasi itu, tak hanya tumor dan penyakit kulit yang disembuhkan, karpain ternyata juga ampuh menghambat kinerja beberapa mikroorganisme yang menggangu fungsi pencernaan, sehingga efektif untuk menekan penyebab tifus.

Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya, antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Mereka bersatu padu menjadi bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan plak.

Selama ini getah pepaya yang terdapat pada daun memang lebih dimanfaatkan untuk pengempukan daging dengan cara membungkus daging mentah dengan daun tersebut selama beberapa jam dalam suhu kamar. Selain itu, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging.

Bentuk Kemasan
Di beberapa daerah, daging dimasak langsung bersama daun dan buah pepaya mentah untuk mendapatkan daging yang lunak dan mudah dicerna. Saat ini, getah yang terdapat dalam daun dan buah pepaya mentah diekstrak untuk dimanfaatkan sebagai bahan campuran pengempuk daging secara komersial. Tepung getah pepaya sebagai pengempuk daging banyak dijual dalam bentuk kemasan di super market atau di toko bahan kimia.

Penggunaan getah tersebut bisa dengan penyuntikan secara langsung pada ternak setengah jam sebelum disembelih agar dagingnya lebih lunak. Enzim papain akan menghidrolisis kolagen dalam daging, sehingga bentuknya menjadi kendur dan daging akan lebih empuk. Enzim papain inilah yang merombak protein (kolagen) menjadi beberapa bagian.

Dalam buku Taman Obat Keluarga edisi III terbitan Departemen Kesehatan disebutkan, pepaya termasuk tanaman yang cepat tumbuh dan berbuah banyak. Di daerah tropis, pembuahan pertama dapat berlangsung kurang dari satu tahun dan kemudian berbuah sepanjang tahun. Jumlah buah bisa mencapai 50-150 per pohon setahun.

Jika selama ini Anda termasuk penggemar buah pepaya, tentu sepakat bahwa manfaat dan nilai gizinya bagi kesehatan sangatlah besar. Tidak sekadar memiliki serat tinggi, pepaya juga mengandung berbagai jenis enzim, vitamin, dan mineral. Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C-nya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E.

Hebatnya lagi, kandungan enzim papain dalam buah pepaya berfungsi mempercepat proses pencernaan protein. Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat buah, tetapi hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri.

Meramu Idola Sepanjang Musim
Karena mudah dipelihara dan tidak mengenal musim, harga pepaya memang jauh lebih murah dibandingkan dengan buah lain. Meski harganya murah, manfaat yang dikandungnya ternyata sangatlah besar. Bahkan, setiap bagian tanaman, mulai dari biji, buah, daun, hingga getahnya, dapat dimanfaatkan untuk beragam keluhan. Tak heran, pepaya bisa disebut sebagai buah idola sepanjang musim.

Berikut beberapa contoh meramunya.
Biji
-    Mengunyah satu sendok teh biji pepaya mentah dalam kondisi perut masih kosong setiap hari dapat mencegah dan membasmi cacing serta parasit lainnya. Biji pepaya ini dapat dipergunakan dalam keadaan basah maupun kering. Jika rasanya terlalu kuat, bisa dicampur dengan kurma atau madu. Bisa saja biji pepaya ini diblender dan dicampur dengan sedikit air, baru diminum. Sebagai program antiparasit, makanlah biji pepaya ini setiap hari selama seminggu, selanjutnya diulang dua minggu kemudian.
-    Cara lainnya, ambil biji pepaya kering berupa serbuk 10 gram. Serbuk ini dididihkan bersama air 150 ml, sampai diperoleh larutan 75 ml setelah disaring. Hasil ini bisa diminum sekaligus dua jam sebelum makan malam.

Akar
-    Untuk obat cacing, gunakan akar pepaya kering 10 gram, bawang putih 1 gram, dan air 100 ml. Bahan dipotong-potong, kemudian dididihkan dengan air selama 15 menit, baru disaring. Bila perlu, tambahkan air matang sehingga diperoleh hasil saringan 75 ml.
-    Sebagai minuman penyegar, ambil dua potong akar dan satu lembar daun pepaya. Kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian direbus dengan satu liter air sampai mendidih, lalu saring. Bila perlu, campurkan madu atau jahe agar rasanya lebih segar.
-    Untuk mencegah risiko batu ginjal, ambil tiga potong akar pepaya, kemudian rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring. Setelah dingin, campur dengan sedikit madu, lalu minum.

Getah
-    Untuk obat luka bakar maupun gatal-gatal di kulit (sebagai obat luar). Oleskan getah dari buah pepaya yang masih muda. Agar tidak terjadi infeksi, bersihkan dulu kulit sebelum diolesi.
-    Sebagai pelunak daging, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging tersebut dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging.

Daun
-    Sebagai pengontrol tekanan darah, ambil 5 lembar daun pepaya, rebus dengan 1/2 liter air hingga tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu, tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis sebelum diminum layaknya teh.
-    Untuk obat demam berdarah, campur 5 lembar daun pepaya, temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah. Rebus hingga masak untuk kemudian didinginkan sebelum siap diminum.
-    Obat nyeri perut saat haid, ambil 1 lembar daun pepaya, buah asam, dan garam secukupnya. Rebus hingga masak untuk kemudian dinginkan dan diminum dalam satu gelas.

Buah mentah
-    Untuk memperlancar ASI, mengatasi sembelit, gangguan haid, maupun gangguan lambung, manfaatkan buah pepaya sebagai bahan dasar sayuran. Sayuran buah pepaya ini biasanya dimasak seperti halnya membuat sayur lodeh. Sebagai selingan, dapat dicampur dengan daging atau tempe. Jangan lupa, sebelum memasak, cuci buah untuk membersihkan kotoran dan mengurangi getahnya.

Buah masak
-    Untuk meningkatkan asupan serat yang membantu menjaga organ pencernaan sekaligus memperlancar BAB. Dapat dimakan langsung atau dibuat jus dengan dicampur buah lain serta ditambah madu atau gula.

Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat, Kompas, Sabtu, 10 Januari 2009

Halau Kanker dengan Sesendok Madu


SESENDOK gula mungkin bakal menolong Anda menggelontorkan obat yang Anda makan  namun tidak memberi apa-apa selain kalori. Sebaliknya, madu akan meningkatkan kadar antioksidan endogen dalam tubuh Anda.

Antioksidan endogen merupakan unsur yang diproduksi tubuh untuk menghalau radikal bebas penyebab munculnya penyakit jantung, kanker dan penyakit lainnya lagi.

Dalam sebuah penelitian kecil, setelah sebulan empat sendok makan madu setiap hari—yng cukup untuk memaniskan secangkir teh—25 relawan mengalami peningkatan kadar antioksidan hingga 5 sampai 12 persen dalam darah mereka.

Jadi, pastikan agar Anda menggunakan madu sebagai pengganti gula. Jangan gunakan dua-duanya, karena Anda hanya akan melipatgandakan asupan kalori.

   Sumber : Alternative Medicine, kompas, Senin, 21 April 2008

Herbal China Percepat Penyembuhan Kanker


Sejenis ramuan herbal China kuno berusia 1.800 tahun diklaim dapat membantu mempercepat efek pengobatan kanker dan mengurangi efek buruk kemoterapi.

Dikenal dengan sebutan Huang Qin Tang (PHY-906), ramuan ini populer di kalangan masyarakat China sebagai campuran dari ekstrak tumbuhan, akar dan buah yang digunakkan untuk mengobati gangguan perut dan mual selama ratusan tahun.

Namun, menurut hasil studi yang dilakukan para ahli dari Universitas Yale,  ramuan tersebut memiliki efek besar pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi, karena dapat meningkatkan efektivitas dari pengobatan tersebut.

Kuatnya efek obat-obatan dalam kemoterapi kerap menimbulkan efek toksik yang merugikan pasien terutama pada organ-organ di sistem pencernaan. Obat  tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga sel-sel sehat yang ada di sekitarnya.

Dalam percobaan di laboratorium menggunakan tikus, ramuan PHY-906 ternyata mampu melindungi lapisan usus dan membantu usus pulih lebih cepat. Selain itu, dapat mengurangi inflamasi dan meningkatkan efektivitas kemoterapi untuk membunuh tumor.

Campuran Huang Qin Tang sendiri terdiri dari empat jenis herbal yakni - ekstrak peony, bunga berwara ungu bernama skullcap, akar manis dan buah dari pohon buckthorn.

Dalam penelitian, ramuan ini diaplikasikan pada tikus yang menjalani kemoterapi.  Tikus-tikus ini mengidap kanker rektal dan usus besar. Kemoterapi bukan hanya membunuh kanker tetapi menimbulkan efek kerusakan pada lapisan usus tikus.

Setelah beberapa hari menjalani pengobatan dengan PHY906, obat-obat kemoterapi hanya berdampak pada lapisan usus tikus yang rusak. Tikus-tikus ini juga tidak banyak kehilangan berat badan dan sel-sel kanker yang mati juga lebih banyak.

"Kemoterapi menyebabkan stress bagi jutaan pasien, tetapi PHY-906 memiliki beberapa senyawa biologis aktif yang dapat bertindak untuk mengatasi berbagai ketidaknyamanan," kata Profesor Yung-Cheng Chi, pakar yang mempublikasi temuan ini diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine.

"Kombinasi kemoterapi dan penggunaan obat herbal merepresentasikan perkawinan pengobatan Barat dan Timur untuk mengobati kanker," tambahnya.

Ia juga berencana menyempurnakan penelitian ini dan memahami kegunaan obat-obat herbal dengan lebih baik lagi. "Dengan meninjau sejarah pengobatan masa lalau, kami berharap dapat menemukkan obat-obat yang lebih baik ke depannya," kata Profesor Cheng.

Sumber :telegraph.co.uk , kompas, Jumat, 20 Agustus 2010

Inilah 11 Sayuran Pembunuh Kanker



Ketua Cancer Information and Support Center (CISC) Semarang Cahyaning Puji Astuti mengatakan, setidaknya ada sekitar 11 jenis sayuran yang terbukti ampuh untuk mencegah munculnya penyakit kanker.

"Buah-buahan dan sayuran sebenarnya jauh lebih hebat dibandingkan vitamin, namun tidak semua sayur dan buah merupakan antikanker," katanya seusai seminar "Menyiapkan Makanan Sehat Pencegah Kanker" di RS Telogorejo, Semarang, Kamis (10/12/2009).

Naning menyebutkan, 11 sayuran pencegah kanker tersebut, di antaranya kubis, bawang putih, bawang bombai, kedelai, kunyit, teh hijau, tomat, jeruk, cokelat, dan buah-buahan beri, seperti bluberi dan stroberi.

Namun, meskipun beberapa sayuran dan buah-buahan itu berkhasiat sebagai antikanker, diperlukan kewaspadaan dan pemahaman zat-zat yang terkandung dalam sayuran itu, termasuk memerhatikan proses pengolahannya.

Menurut dia, kubis merupakan musuh utama kanker, baik kubis hijau, kubis putih, brokoli, bunga kol, selada air, maupun kol ungu. Bahkan, khasiat kubis sudah dikenal sejak zaman Hipokrates sekitar 460-377 SM.

"Hipokrates mengatakan, kubis merupakan sayuran dengan beribu-ribu khasiat, dan mengonsumsi kubis minimal lima porsi setiap minggu terbukti dapat memperkecil risiko terserang kanker dan memperlambat perkembangan kanker," katanya.

Akan tetapi, proses pengolahan kubis tetap harus diperhatikan agar tidak menghilangkan khasiatnya, di antaranya tidak memasaknya terlalu lama, tetapi tetap harus bersih, dan mengunyahnya secara cermat.

Bawang putih dan bawang bombai juga sangat efektif untuk mencegah kanker, terutama kanker saluran pencernaan, kerongkongan, lambung, usus besar, prostat, paru-paru, dan kanker payudara.

"Makanan pencegah kanker ditemui pula dalam kedelai, yang banyak diolah menjadi tahu, tempe, dan susu. Sebab, kedelai mengandung isoflavon yang merupakan senyawa antikanker yang memiliki struktur kimia mirip dengan hormon seks," katanya.

Berkaitan dengan kemiripan struktur kimia isoflavon dengan hormon seks itu, ia mengingatkan, konsumsi kedelai secara berlebihan tidak dianjurkan untuk penderita kanker payudara dan kanker prostat.

"Kedua kanker itu merupakan jenis kanker yang sangat bergantung pada hormon, yakni hormon estrogen untuk kanker payudara dan hormon androgen untuk kanker prostat," kata Naning yang juga menderita kanker.

Selain itu, kata dia, resep menghindari risiko terkena kanker dapat dilakukan dengan menghindari makanan-makanan tertentu, misalnya, makanan yang diasinkan, makanan yang diasap, dan makanan yang digoreng.

"Olahraga secara teratur, berhenti merokok, dan menghindari konsumsi daging merah juga merupakan penerapan pola hidup sehat yang perlu diterapkan untuk mencegah kanker," kata Naning.

sumber : ANT , Kompas,Kamis, 10 Desember 2009
 

Popular Posts

Cloud